Kehidupan Terakhir dan Perpisahan Sederhana Istri Wiranto

Karanganyar,diswaysolo.id – Kabar duka menyelimuti keluarga mantan pejabat tinggi dan banyak pihak publik — Rugaiya Usman, istri dari Wiranto, berpulang ke rahmatullah.

Pemakaman beliau berlangsung esok harinya di Karanganyar dengan suasana yang sederhana namun sarat makna.

Tanpa seremoni besar dan tamu VIP, hanya keluarga, sahabat, dan beberapa rekan militer hadir memberi penghormatan terakhir.

Kepergiannya meninggalkan kesedihan, sekaligus mengingatkan tentang bagaimana kehangatan dan kebaikan hati dapat terkenang oleh banyak orang.

Perpisahan Sederhana 

Rugaiya Usman ke makam keluarga di Astana Ukir Sena Raga, Kelurahan Delingan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Prosesi tiba sekitar pukul 09.30 WIB dan melanjutkan dengan salat jenazah sebelum pemakaman.

Pemakaman itu benar-benar berlangsung secara sederhana. Tidak ada protokol kenegaraan. Tidak ada tamu dari kalangan pejabat tinggi. Suasana sakral hanya terisi oleh keluarga dekat, sahabat, relawan, serta sejumlah anggota TNI yang hadir.

Hal ini sesuai dengan permintaan keluarga, menampilkan rasa duka yang tulus tanpa kemewahan.

Dalam sambutannya sebelum penguburan, Wiranto mengenang sosok istrinya sebagai wanita lembut dan penyayang — “orang yang tidak pernah marah, selalu memperhatikan orang lain, selalu tersenyum”.

Kata-kata itu menggambarkan bagaimana kehidupan sehari-hari almarhumah dirasakan oleh keluarganya dan orang sekitar.

Lebih dari sekadar pasangan hidup, Rugaiya aktif di kegiatan keagamaan dan sosial. Menjelang akhir hayatnya, ia rutin mengikuti majelis taklim dan sempat mendirikan sebuah sekolah di Gorontalo — sekolah yang dibangun berdasarkan nilai disiplin dan dedikasi, dengan tujuan mendidik generasi muda menjadi warga negara yang baik.

Setelah pemakaman, keluarga berencana menggelar rangkaian doa bersama dan khataman Al-Quran selama tiga hari — di makam, serta di kediaman keluarga di Solo dan Jakarta.

Baca Juga:  Tempat Wisata Populer Bukit Mongkrong Berkonsep Alam, Surga Tersembunyi di Tawangmangu

Upaya ini menjadi wujud penghormatan sekaligus ungkapan rasa syukur atas kehidupan almarhumah.

Kepergian Rugaiya Usman menyisakan duka mendalam, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan dan keteladanan.

Kesederhanaan prosesi pemakaman menjadi cerminan kerendahan hati beliau semasa hidup. Sementara dedikasinya pada agama, pendidikan, dan keluarga membuat namanya tetap terkenang.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.