Ratu Belanda Maxima Sambangi Kampung Batik Laweyan dan Pracima Tuin Solo

Surakarta,diswaysolo.id – Ratu Belanda Máxima Zorreguieta Cerruti dijadwalkan mengunjungi Kota Solo dan Sragen dalam lawatannya ke Indonesia.

Salah satu agenda pentingnya adalah makan siang di Pracima Tuin sebelum menyambangi Kampung Batik Laweyan di Solo.

Kunjungan ini bukan sekadar simbol diplomasi, tetapi juga upaya menguatkan hubungan budaya dan ekonomi.

Kehadiran Ratu Máxima di Solo dianggap sebagai bukti pengakuan internasional terhadap warisan batik tradisional.

Kunjungan Ratu Belanda

Pada Selasa, 25 November 2025, Ratu Máxima akan mengawali rangkaian kunjungannya di Solo setelah tiba pagi harinya.

Acara di hari tersebut diawali dengan perjalanan ke Sragen sebelum akhirnya menuju Kota Solo, sesuai konfirmasi Wali Kota Solo, Respati Ardi.

Salah satu titik istimewa yang akan dikunjungi adalah Pracima Tuin, tempat Ratu Máxima akan menikmati makan siang.

Pracima Tuin sendiri memiliki nilai historis dan keindahan yang cocok sebagai lokasi kunjungan tokoh penting.

Momen makan siang di sana juga menjadi jembatan simbolis antara kerajaan dari Belanda dan warisan budaya lokal di Indonesia.

Setelah makan siang, Ratu Máxima akan melanjutkan kunjungannya ke Kampung Batik Laweyan, yang merupakan pusat produksi batik tradisional di Solo

Kehadiran seorang ratu dari negeri Eropa di kampung batik ini menunjukkan perhatian global terhadap kerajinan batik Solo, yang selama ini menjadi bagian dari identitas budaya dan warisan industri kreatif.

Selain aspek budaya, kunjungan Ratu Máxima juga memiliki dimensi ekonomi. Sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA), dia membawa misi membahas inklusi keuangan.]

Pelaku UMKM

Dalam kunjungan sebelumnya di Solo, dia telah menargetkan sektor keuangan masyarakat, termasuk pelaku UMKM seperti perajin batik dan usaha garmen, yang berpotensi mendapat manfaat dari solusi keuangan digital dan inklusif.

Baca Juga:  Mengenal Kalender Jawa: Selasa Legi 16 September 2025

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyambut kunjungan tersebut sebagai kehormatan sekaligus peluang untuk mempromosikan Solo sebagai kota warisan budaya yang mendunia.

Menurut Respati, kunjungan Ratu Máxima akan memperkuat citra Solo di panggung global dan menarik lebih banyak perhatian internasional terhadap potensi pariwisata dan kreativitas lokal.

Kedatangan Ratu Belanda Máxima ke Solo bukan hanya sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi sebuah perwujudan pengakuan terhadap nilai budaya dan ekonomi lokal.

Dengan agenda di Pracima Tuin dan Kampung Batik Laweyan, ia menghubungkan diplomasi, kerajinan tradisional, dan inklusi keuangan.

Kunjungan ini diharapkan bisa menyemangati pengembangan batik tradisional sekaligus memperdalam kerjasama antara Indonesia dan Belanda.

Semoga momentum ini menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi kreatif dan penguatan warisan budaya Solo.