Wonogiri,diswaysolo.id – Warga Dusun Gembol Lor di Desa Nungkulan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, digemparkan oleh insiden pembakaran rumah pada Kamis (20/11/2025).
Api tiba-tiba muncul di bagian teras rumah milik Samijem, sementara pelaku langsung kabur menggunakan motor sport merah.
Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan menyelidiki motif di balik aksi tersebut.
Dugaan tekanan utang dari “bank plecit” pun mencuat sebagai salah satu kemungkinan penyebab peristiwa ini.
Teror Api
Pada siang hari sekitar pukul 15.30 WIB, dua orang tak jelas datang ke rumah Samijem di Girimarto menggunakan sepeda motor sport berwarna merah.
Beberapa menit kemudian, seorang saksi dari kebun di sisi barat rumah melihat api berkobar dari teras.
Sementara itu, saksi lain yang berada di kebun utara awalnya mengira pengendara motor itu adalah keluarga korban, namun anggapan itu segera sirna ketika kobaran api semakin membesar.
Dengan cepat, pelaku langsung tancap gas dan melarikan diri ke arah barat begitu api terlihat.
Saat itu, rumah dalam keadaan kosong karena Samijem berada di rumah mertuanya sehari sebelumnya.
Pihak kepolisian Polres Wonogiri segera datang ke lokasi dan melakukan olah TKP, memeriksa saksi, serta mengamankan barang bukti.
Kerusakan akibat kebakaran mencapai sekitar Rp 5 juta, terutama merusak kursi teras dan beberapa bagian jendela rumah.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Dugaan polisi, tidak menutup kemungkinan adanya motif tekanan dari penagihan utang. Sebab, Samijem memiliki keterkaitan dengan bank harian alias “bank plecit.”
Dugaan Utang Pituang
Berdasarkan keterangan tambahan, motif pembakaran ini ada dugaan terkait utang piutang antara anak korban dan sebuah bank plecit.
Menurut laporan warga dan media, oknum berinisial YJ (23 tahun), yang kabarnya bekerja di salah satu bank plecit, menjadi salah satu tersangka dalam kasus ini.
Tuduhan ini dugaan kuat adanya informasi bahwa korban Samijem sempat mendapat ancaman dari petugas penagih dari lembaga pinjaman mikro tersebut.
Polisi menyatakan akan menelisik semua kemungkinan motif, termasuk tekanan finansial, agar kasus ini terungkap secara adil dan komprehensif.
Peristiwa pembakaran ini memicu kecemasan dan kemarahan di komunitas Girimarto. Warga merasa terancam oleh tindakan kekerasan oleh orang tak kenal itu.
Beberapa laporan media juga menyebutkan bahwa tekanan dari utang bank plecit telah menimbulkan keresahan lebih luas di kalangan masyarakat.
Sementara itu, tindakan cepat polisi dalam melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti mendapat apresiasi.
Banyak yang berharap bahwa aparat dapat menindak tegas pelaku agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.
Polres Wonogiri berkomitmen menyelesaikan kasus ini secara profesional dan transparan.
Penyelidikan mencakup pengumpulan keterangan saksi, identifikasi pelaku, dan analisis motif penagihan utang sebagai salah satu faktor utama.
Di samping itu, insiden ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan bahaya teror yang mungkin timbul dari konflik keuangan.
Edukasi tentang manajemen utang dan pentingnya penyelesaian sengketa secara damai pun perlu ada penguatan di level lokal.
Kasus pembakaran rumah milik Samijem di Girimarto, Wonogiri menyisakan luka di hati komunitas setempat dan mengangkat persoalan serius terkait tekanan finansial.
Meskipun motif utang dari “bank plecit” menjadi sorotan, penyelidikan yang dilakukan oleh polisi diharapkan dapat mengungkap kebenaran secara menyeluruh.
Semoga pelaku segera dihadapkan pada konsekuensi hukum dan insiden ini mendorong perlindungan lebih kuat bagi warga yang rentan terhadap teror serupa.






