SRAGEN, diswaysolo.id – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sragen memberikan kritik tajam terhadap kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian Resor (Polres) Sragen terkait penegakan serta pengawasan peredaran minuman keras (miras) di Bumi Sukowati. Miras Beredar.
GP Ansor menuduh pihak berwenang telah mengabaikan dan membiarkan praktik ini berlangsung selama bertahun-tahun.
Ketua GP Ansor Sragen, Roby Isnan Abdillah, menyatakan bahwa peredaran miras terindikasi semakin marak di beberapa lokasi. “Ada laporan di berbagai tempat seperti Sragen tengah, timur Polsek Sragen Kota, Nglangon, Ringin Road Selatan, Bayanan, Mbah Gajah, Kemukus, dan lainnya,” tegas Roby.
Miras Beredar Tanpa Pengawasan, GP Ansor Sragen Mengkritik Kinerja Satpol PP dan Polres
Kekhawatiran utama adalah dampak negatif miras terhadap generasi muda. Roby menyebutkan adanya laporan mengenai anak-anak yang diduga masih berusia sekolah terlihat keluar masuk di kawasan yang diduga menjadi tempat peredaran miras.
Kritik GP Ansor ini mencapai puncaknya dengan tuntutan agar Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sragen Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pengendalian dan Pengawasan Peredaran Minuman Beralkohol ditegakkan secara maksimal.
“Kami mendesak agar kinerja Satpol PP ditingkatkan. Kinerja Satpol PP dan Kepolisian Polres Sragen selama ini dipertanyakan,” kata Roby.
Baca juga: Pemimpin Baru PC GP Ansor Sragen, Ini Dia Rencana Robby Isnan ke Depan
Padahal, sesuai Perda, mengonsumsi minuman beralkohol di tempat umum secara sembarangan juga dapat dikenakan sanksi.
Namun, Ansor menyoroti bahwa minuman keras sering ditemukan bahkan di acara-acara publik seperti hajatan. Bahkan tempat wisata yang berpotensi dikunjungi anak di bawah umur.
“Minum miras sembarangan dan kurang baik untuk reputasi Kabupaten Sragen. Alasan yang jelas, miras tidak baik untuk generasi muda,” tutupnya.
