Surakarta,diswaysolo.id – Hari Minggu, 16 November 2025, dalam penanggalan Jawa masuk ke dalam hari Minggu Pahing.
Weton ini memiliki neptu 14 dan ditandai dengan karakter yang mampu menyembunyikan perasaan meski tampak sabar dan tenang.
Selain itu, hari ini juga berada di tahun Dal, windu Sancaya serta wuku Galungan.
Memahami makna dan karakter hari ini bisa jadi panduan bagi Anda dalam memanfaatkan momen hari ini secara bijak.
Weton Minggu Pahing
Weton Minggu Pahing memiliki neptu 14. Orang yang lahir pada weton ini dikenal punya kemampuan untuk menutupi perasaan mereka sesungguhnya—mereka bisa tampak tenang meskipun di dalamnya bergelora.
Mereka juga cenderung pekerja keras dan senang bergaul, namun punya kecenderungan “keras pendirian” yang bisa membuat mereka terlihat angkuh.
Dalam penjelasan artikel, “Pangarasan” untuk weton ini adalah Lakuning Rembulan, yang melambangkan sifat simpatik, daya tarik, dan menyenangkan.
Sedangkan “Pancasuda” disebut Wasesa Segara, yang kemudian dijelaskan sebagai watak seperti lautan: jika dicaci tak membenci, jika dipuji tak sombong.
Seseorang dengan karakter ini umumnya dermawan, berwibawa, dan memiliki wawasan luas.
Hari ini juga berada di wuku Galungan. Untuk wuku ini, artikel mencatat bahwa lambangnya “bambu kering”, dan sifat-sifat yang terkait adalah agak keras, aktif, cenderung ingin memiliki kepunyaan orang lain, dan kalau tidak dikendalikan bisa menjauhkan keberuntungan.
Ini memberi tambahan lapisan makna dalam konteks hari tersebut—bahwa meskipun hari baik, ada catatan tentang potensi yang jika tak dikelola bisa berbalik.
Artikel menyebutkan bahwa hari Ahad Pahing di wuku Galungan “adalah hari buruk untuk berbagai jenis aktivitas penting”, tetapi hari baik untuk “memasang tumbal penangkal serta sesirep”.
Artinya, kalau hendak melakukan pekerjaan besar atau sangat krusial, mungkin kurang ideal; namun untuk kegiatan yang sifatnya menjaga keselamatan, spiritual atau ritual kecil–kalau cocok dengan tradisi—bisa lebih menguntungkan.
Bagi Anda yang mempercayai tradisi penanggalan Jawa, hari ini bisa dijadikan waktu yang baik untuk introspeksi, menata emosi atau menjaga sikap, terutama karena karakter hari ini mudah menyembunyikan perasaan.
Menunggu hari menguntungkan
Sedangkan untuk aktivitas yang memerlukan keputusan besar atau langkah penting—mungkin bijak menunggu hari yang lebih “fitur” (waktu yang dianggap lebih menguntungkan) dalam penanggalan.
Dan secara umum, memperkuat kesadaran bahwa setiap hari punya karakter sendiri dalam tradisi Jawa bisa membantu kita lebih bijak menghadapi rutinitas dan hubungan antar-manusia.
Hari Minggu Pahing, 16 November 2025, membawa karakter yang cukup unik: gabungan antara kemampuan menyembunyikan perasaan dan semangat kerja keras.
Dengan mengetahui makna hari ini—meliputi weton, pangarasan, pancasuda, dan wuku—kita bisa menyesuaikan langkah kita agar lebih selaras dengan hari.
Meskipun tidak semua mempercayai penanggalan Jawa secara literal, namun memahami tradisi ini bisa memberi perspektif alternatif dalam menjalani hari.
Semoga hari ini bermanfaat bagi Anda dan dipakai dengan penuh kesadaran.






