Tutup Perlintasan di Begajah, Langkah Cepat KAI Usai Kecelakaan

Sukoharjo,diswaysolo.id  – Di Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo, sebuah perlintasan liar yang tak dijaga ditutup menyusul kecelakaan melibatkan mobil dan kereta api.

Insiden tersebut memicu respons cepat dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta bersama instansi terkait untuk meningkatkan keselamatan.

Penutupan ini menjadi bagian dari upaya tegas agar tragedi serupa tidak terulang.

Masyarakat pun ada imbauan untuk hanya menggunakan lintasan resmi demi keamanan bersama.

Penutupan Perlintasan Liar 

Pada Sabtu, 15 November 2025, di Kampung Tegalrejo, Kelurahan Begajah, sebuah mobil jenis Toyota Rush menabrak kereta api “Batara Kresna” setelah melintas di perlintasan tanpa palang pintu dan tanpa penjagaan.

Saat kejadian, kereta sedang melaju dari arah utara ke selatan dan telah membunyikan klakson sebagai peringatan, namun mobil tetap menerobos — sehingga tabrakan pun tak terhindarkan.

Kecelakaan ini menjadi pemicu bagi KAI Daop 6 Yogyakarta untuk menutup perlintasan liar tersebut secara langsung.

Manager Humas Daop 6, Feni Novida Saragih mengatakan bahwa karena lintasan itu aktif tapi tidak ada penjagaan dan tidak memiliki fasilitas pengamanan memadai, penutupan menjadi langkah mutlak untuk menghindari potensi kecelakaan yang lebih besar.

Penutupan perlintasan liar itu melalui koordinasi antara KAI, Dinas Perhubungan Kabupaten Sukoharjo, TNI, Polri, dan pihak Jasa Raharja.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa keselamatan transportasi lintas-sektor dianggap sebagai prioritas bersama dan tidak bisa hanya diurus satu institusi saja.

Lebih jauh, KAI Daop 6 menyebut bahwa sepanjang Januari hingga November 2025, mereka telah menutup 14 perlintasan liar. Mayoritas berada di lintas Purwosari-Wonogiri.

Langkah ini menunjukkan komitmen operasional yang lebih agresif untuk menekan risiko kecelakaan di perlintasan sebidang tanpa pengamanan.

Imbauan PT KAI

Pihak KAI juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuat atau menggunakan perlintasan liar dan hanya melintasi jalur yang resmi dan memiliki fasilitas pengamanan memadai.

Baca Juga:  Jelajahi 5 Wisata di Sukoharjo, Liburan Pasti Seru dan Menarik

Masyarakat diharapkan memahami bahwa meskipun sepele, memilih jalur aman dapat menyelamatkan nyawa — dan pengabaian aturan dapat berakibat fatal.

Insiden di Begajah menjadi pengingat keras bahwa perlintasan liar bukan hanya pelanggaran, tetapi ancaman nyata terhadap keselamatan publik.

Dengan penutupan cepat yang dilakukan pihak terkait, diharapkan dapat mencegah kecelakaan serupa di masa depan.

Namun demikian, keberhasilan jangka panjang bergantung pada kesadaran masyarakat dan keberadaan infrastruktur yang memadai.

Mari bersama-sama memprioritaskan keselamatan dalam setiap aktivitas berlalu-lintas — agar tragedi tak lagi terulang.