Pentingnya mempercepat langkah nyata di lapangan
Ia menekankan perlunya tindakan cepat berbasis data makro dari BPS dan data mikro dari DTSEN agar strategi pengentasan kemiskinan menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
Kepala BPS Kota Tegal, Eman Sulaeman, memaparkan bahwa meskipun angka kemiskinan menurun, indikator kedalaman (P1) dan keparahan kemiskinan (P2) justru meningkat di tahun 2025. “Artinya, sebagian warga miskin hidup semakin jauh di bawah garis kemiskinan. Ini yang harus diantisipasi bersama,” jelasnya.
Eman juga menyampaikan pentingnya pemanfaatan data DTSEN, hasil integrasi berbagai sumber nasional (DTKS, P3KE, Regsosek, BPJS, PLN, dan lainnya), untuk memastikan sasaran program penanggulangan kemiskinan lebih presisi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, yang juga Ketua TKPK, menegaskan pentingnya mempercepat langkah nyata di lapangan. “Kita harus langsung gas. Jangan terlalu banyak rapat seremonial, tapi pastikan aksi di lapangan benar-benar dirasakan masyarakat,” ujar iin.
Baca juga: Redam Aksi di Hari Buruh Internasional, Pemkot Tegal Berikan Perhatian dan Bagikan Banyak Hadiah
Ia juga mengingatkan agar setiap lurah memahami secara detail jumlah dan kondisi masyarakat miskin di wilayahnya, termasuk rumah tidak layak huni, agar intervensi bantuan benar-benar tepat sasaran.
Rapat koordinasi tersebut ditutup dengan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dan mempercepat aksi nyata menekan kemiskinan di Kota Tegal. “Dengan kebersamaan dan data yang akurat, saya optimistis cita-cita Tegal Berdikari dan Sejahtera, Menjadi Kota Idaman dapat terwujud,” pungkas Wali Kota Tegal.






