Daerah  

Peningkatan Kapasitas Pendidik di Era Digital, FPGL PGRI Kota Tegal Gelar Seminar Pendidikan

Peningkatan Kapasitas Pendidik
Foto Bersama - Peserta seminar pendidikan,tema "Literasi Digital dalam Pembelajaran Mendalam Menuju Guru Cakap Teknologi", Selasa - Rabu, 28 - 29 Oktober 2025 di Premiere Hotel Tegal.

TEGAL, diswaysolo.id – Eskalasi pesat dalam fenomena digitalisasi telah mendudukkan sektor pendidikan pada titik krusial yang menuntut respons adaptif dari seluruh elemen. Para pendidik secara khusus ditantang untuk bertransformasi guna menguasai kompetensi esensial yang diperlukan pada Abad ke-21.

Kegiatan ini sebagai wadah strategis bagi para tenaga kependidikan untuk memperkuat perannya, tidak hanya sebagai praktisi reflektif, tetapi juga sebagai motor penggerak inovasi di lingkungan satuan pendidikan masing-masing.

Menanggapi imperatif ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tegal, melalui Forum Pena Guru Literasi (FPGL), menggelar seminar pendidikan yang berfokus pada kecakapan masa depan, dengan tema “Literasi Digital dalam Pembelajaran Mendalam Menuju Guru Cakap Teknologi”, Selasa – Rabu, 28 – 29 Oktober 2025 di Premiere Hotel Tegal. Diikuti oleh elemen guru yang ada di Kota Tegal.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua PGRI Kota Tegal, Eko Winarno, S.Pd., M.Si,  Ketua FPGL PGRI Kota Tegal, Tarsilah Waryuni, S.Si., M.Pd., Dr. Eni Kuswati, S.Pd., M.Pd. Pendiri Forgipsi dan Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kabupaten Kudus.

Baca juga: SMK Dinamika Tegal Terapkan Prinsip Manajemen 3 M

Serta Apsari Retno Wiratmi, S.I.Kom., M.Ds., seorang Pengembang Teknologi Pembelajaran yang berkiprah di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah.

Baca Juga:  Keren! SMK Negeri 1 Tegal Gelar Talkshow dan Showcase Pembelajaran Mendalam

Peningkatan Kapasitas Pendidik   di Era Digital, FPGL PGRI Kota Tegal Gelar Seminar Pendidikan

Eko Winarno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua PGRI Kota Tegal,  Sekaligus membuka kegiatan seminar pendidikan, meyampaikan bahwa “guru sejati” yaitu sosok pendidik yang mengajar dengan dedikasi emosional, berkomitmen pada pengembangan diri berkelanjutan, dan yang paling fundamental, memiliki kemampuan untuk mengobarkan api eksplorasi intelektual dalam diri peserta didik.

Lebih lanjut Ia menegaskan bahwa “fungsi seorang guru pembelajar melampaui tugas administratif mengajar, mereka adalah figur sentral yang memiliki kapabilitas untuk menginspirasi dan memicu motivasi tinggi”. Ucapnya.

Fokus utama seminar hari pertama diarahkan pada pendalaman konseptual Pembelajaran Mendalam (Deep Learning). Disampaikan oleh Dr. Eni Kuswati, S.Pd., M.Pd., memaparkan secara komprehensif bahwa sasaran utama dari penerapan pembelajaran mendalam adalah menciptakan suatu ekosistem belajar yang berbobot, substansial, dan relevan bagi siswa.

Ia berpendapat bahwa “pendidik era kontemporer memiliki tanggung jawab untuk menanamkan kemampuan fundamental seperti nalar kritis, keterampilan kolaborasi, dan sikap empatik yang tulus kepada generasi muda”. Ujarnya.

Dengan demikian, “proses edukasi akan terinternalisasi sebagai pengalaman holistik yang memberdayakan aspek kognitif sekaligus menyentuh dimensi afektif dan etis siswa”. Terangnya.

Hari kedua tentang Literasi Digital di sampaikan oleh Apsari Retno Wiratmi, S.I.Kom., M.Ds., menjelaskan bahwa literasi digital adalah sebuah konstruksi multi-dimensi, melampaui sekadar kemahiran teknis dalam pengoperasian gawai.

“Spektrumnya mencakup etika bermedia, pengembangan potensi kreatif, dan khususnya, kemampuan teknis untuk menciptakan konten edukatif yang berkualitas”. Ucapnya.