Wafatnya Ki Ageng Anom Suroto, Doa dan Air Mata Mengiringi Kepergian Sang Dalang

Wafatnya Ki Ageng Anom Suroto
Pesan terakhir Ki Anom Suroto ke sang Anak, Mendalanglah Sesuai Ilmu.

Dedikasi Ki Anom dalam menjaga seni pedalangan di tengah arus modernitas

Pada saat itu, Puspo Wardoyo, yang juga merupakan lulusan Akademi Seni Karawitan Indonesia (sekarang ISI Solo), menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi Ki Anom dalam menjaga seni pedalangan di tengah arus modernitas.

“Pak Anom telah memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan seni pedalangan hingga ke mancanegara.  Semoga generasi penerus, seperti Ki Bayu Aji Pamungkas, bisa melanjutkan semangat itu dan membuat wayang semakin dekat dengan generasi muda,” ujarnya pada waktu itu.

Kini, sang dalang yang dikenal dengan tutur kata lembut, dalam, dan penuh filosofi telah berpulang. Ia meninggalkan istri, Rita Diana S,
dan delapan anak dari dua pernikahan. Namun, warisan budaya, keteladanan, dan semangatnya akan terus hidup melalui tangan para penerus, terutama sang putra, Ki Bayu Aji Pamungkas.

Dari balik kelir kehidupan, Ki Ageng Anom Suroto telah menyelesaikan lakonnya. Namun, pesan moral dari sabdanya akan terus menggema, tentang kejujuran, pengabdian, dan cinta terhadap budaya bangsa. Selamat jalan, Kanjeng Raden Tumenggung Lebdonagoro.

 

 

 

 

 

Baca Juga:  Makanan Khas Solo Cabuk Rambak Bikin Nagih