Pemerintah Provinsi Jateng Perketat Pemantauan Banjir di Semarang & Demak

Semarang,diswaysolo.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memperketat pemantauan banjir di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak setelah hujan deras dan genangan air mengganggu aktivitas masyarakat.

Gubernur Ahmad Luthfi menginstruksikan seluruh OPD dan pemangku kepentingan agar siaga dan bergerak cepat dalam penanganan banjir.

Langkah ini mencakup pemasangan pompa penyedot air, pendirian dapur umum, serta pengaturan lalu lintas yang terdampak genangan.

Artikel ini mengulas lebih lanjut mengenai kebijakan Pemprov Jateng, upaya teknis yang dilakukan, serta urgensi kolaborasi antarlembaga untuk merespon bencana banjir.

Banjir di Semarang 

Gubernur Ahmad Luthfi segera mengarahkan seluruh dinas dan stakeholder terkait untuk melakukan pemantauan dan penanganan banjir di Semarang dan Demak.

Pemprov menegaskan bahwa koordinasi dengan kabupaten/kota menjadi kunci dalam menangani kondisi cuaca yang belum menentu.

Instruksi ini meliputi penurunan tim lapangan sejak hari pertama muncul genangan serta pengaktifan sistem respons cepat.

Sebagai bagian dari penanganan banjir, Pemprov Jateng telah menyiapkan dapur umum, menambah pompa penyedot air, dan mengerahkan petugas untuk mengatur lalu lintas di titik-titik yang tergenang.

Tercatat delapan pompa dengan kapasitas hingga 1.900 liter per detik sudah dipasang di Kali Tenggang, Terboyo, dan Kali Sringin.

Selain itu, tim gabungan dari BPBD Provinsi, BPBD Kota/Kabupaten, TNI, Polri, dan relawan sudah aktif sejak awal munculnya genangan.

Pemprov menekankan pentingnya pemantauan terus-menerus karena curah hujan tinggi dan kondisi drainase yang rentan.

Tim lapangan tidak hanya sebatas menanggulangi genangan yang ada, tetapi juga mengecek titik-titik yang kemungkinan mengalami luapan air atau sumbatan.

Pemeriksaan ini mencakup pemantauan saluran air, aliran sungai, dan kapasitas pompa penyedot yang telah dipasang.

Penanganan banjir ini bukan semata-mata tugas salah satu instansi saja; melainkan kolaborasi antara Pemprov, kabupaten/kota, serta masyarakat.

Baca Juga:  Inilah Reaksi Uya Kuya yang Meminta Maaf Setelah Video Jogetnya di DPR Menjadi Viral

Pemprov Jateng bersama BPBD Kota Semarang dan Kabupaten Demak sudah bekerja sama dalam pendistribusian logistik, pengaturan dapur umum, dan pemasangan pompa.

Masyarakat juga diimbau untuk ikut menjaga kebersihan saluran air, melaporkan genangan awal, serta memantau perkembangan cuaca guna memperkuat upaya mitigasi bersama.

Perlu Siap Siaga

Walaupun langkah-langkah teknis telah diambil, tantangan tetap besar. Curah hujan yang tidak menentu dan sistem drainase yang kurang optimal masih menjadi hambatan.

Harapan ke depan adalah sistem pemantauan yang lebih cepat, infrastruktur yang lebih tangguh, serta budaya kesiapsiagaan masyarakat yang makin baik.

Dengan sinergi yang kuat, harapannya dampak genangan dan banjir di Semarang dan Demak dapat diminimalisir.

Penanganan banjir di Semarang dan Demak oleh Pemprov Jateng menunjukkan bahwa respon cepat dan koordinasi adalah kunci untuk menangani bencana hidrometeorologi.

Dengan instruksi gubernur, mobilisasi OPD, pemasangan pompa, dan peran aktif masyarakat, penguatan mitigasi menjadi lebih konkret.

Meski tantangan masih ada, langkah yang telah dan sedang diambil mengarah pada sistem kesiapsiagaan yang makin baik.

Semoga upaya ini tidak hanya merespon saat ini, tetapi juga membangun kapasitas bersama untuk menghadapi banjir di masa depan.