Dua Pompa Mati, Jalan Semarang Pantura Lumpuh Akibat Diterjang Banjir

Semarang,diswaysolo.id – Banjir masih melanda sejumlah titik di kawasan Semarang meskipun hujan sudah reda.

Salah satu penyebabnya adalah dua unit pompa penyedot air milik BBWS Pemali Juana yang mangkrak karena sedang pemeliharaan.

Kondisi ini memperlambat proses penyusutan genangan yang mencapai ketinggian 30–40 cm di beberapa ruas.

Warga serta pengendara pun terdampak langsung akibat air yang masih membanjiri jalanan dan pemukiman.

Semarang Banjir 

Menurut laporan resmi dari BPBD Kota Semarang, genangan air masih tinggi di sepanjang kawasan Kaligawe, mulai dari depan RSI Sultan Agung hingga ke area Terboyo.

Ketinggian air tercatat sekitar 30 hingga 40 sentimeter, sehingga kendaraan kecil sulit melintas dan lalu lintas menjadi tersendat.

Diketahui bahwa dua unit pompa penyedot di lokasi Kali Sringin tidak aktif — salah satunya karena sedang pemeliharaan, dan di lokasi Tenggang juga terdapat dua unit yang tidak berfungsi.

Meski beberapa pompa lainnya dan pompa portabel telah dioperasikan, ternyata masih belum cukup untuk mengatasi volume air yang menggenang.

Tak hanya jalanan utama yang terdampak, sejumlah pemukiman warga juga masih digenangi air.

BPBD Kota Semarang bahkan menyiagakan perahu karet di titik-titik rawan seperti Kaligawe, Telogosari Kulon, Truntung, dan Trimulyo untuk membantu evakuasi warga lansia yang rumah-nya terdampak banjir.

Kondisi pompa yang tidak berfungsi ini artinya sistem drainase yang diandalkan tidak berjalan optimal.

Mengingat pompa berperan sangat penting untuk menurunkan genangan di kawasan rawan banjir, maka kerusakan atau pemeliharaan yang menghentikan operasional pompa bisa memperpanjang waktu banjir.

Pompa Rusak

Dari sisi pengelolaan, hal ini menjadi peringatan bahwa pemeliharaan untuk infrastruktur penting seperti pompa penyedot air harus dijadwalkan dengan matang—agar ketika musim hujan atau kondisi banjir datang, sistem tetap bisa berjalan tanpa gangguan.

Baca Juga:  1.274 Mahasiswa KKN UPS Di Lepas, Wujudkan Desa Mandiri dan Sejahtera

Warga juga perlu diberi tahu agar lebih siap dan tahu prosedur evakuasi jika titik-banjir tak kunjung surut.

Banjir yang tak kunjung surut di Semarang, sebagian besar disebabkan oleh pompa penyedot air yang berhenti berfungsi.

Meski sejumlah tindakan sudah dilakukan oleh BPBD dan instansi terkait, namun kerusakan infrastruktur tetap menjadi faktor utama.

Ke depan, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat sistem drainase dan mempercepat pemeliharaan pompa agar kejadian serupa tidak terulang.

Dengan begitu, ketika hujan deras atau cuaca ekstrem datang, Kota Semarang bisa lebih tangguh menghadapi genangan air.