SLAWI, diswaysolo.id – SMP Negeri 2 Dukuhturi Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, menggelar kegiatan E-Pilketos di lapangan sekolah, ini sebagai bagian dari proses regenerasi kepengurusan OSIS SMP Negeri 2 Dukuhturi. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 15 Oktober 2025.
Acara ini diikuti oleh siswa dari kelas VII, VIII, dan IX serta semua guru. Dalam E- Pilketos ini terpilih Agung dan Aliya sebagai ketua dan wakil ketua OSIS SMP Negeri 2 Dukuhturi masa bakti 2025-2026.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi dengan cara yang transparan dan bertanggung jawab, serta untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan TIK siswa.
SMP Negeri 2 Dukuhturi Gelar E-Pilketos Lewat Demokrasi Digital
Kepala SMP Negeri 2 Dukuhturi, Siti Qomariah, SPd MPd, menyatakan bahwa kegiatan ini memiliki dasar hukum yang jelas, yaitu UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Penguatan Demokrasi & Pendidikan Karakter).
Selain itu, terdapat juga Permendikbud No. 56 Tahun 2022 yang mengatur Pedoman Penerapan Kurikulum Merdeka (Implementasi P5), serta prioritas pemerintah “mengenai digitalisasi sekolah, pemanfaatan teknologi, dan penguatan budaya demokrasi”. Ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan dukungan kebijakan dan pemanfaatan teknologi, termasuk penggunaan platform digital seperti Google Forms dan e-vote spreadsheet (untuk e-voting yang real-time dan aman) atau aplikasi sejenis yang mudah diakses oleh siswa dan guru.
Terkait dengan integrasi TIK, Guru TIK dan Guru P5 bekerja sama dalam menjaga keamanan sistem e-voting serta memberikan pelatihan dalam pembuatan konten. Tambahnya.
Baca juga: Perayaan Ulang Tahun ke-47 SMP Negeri 6 Tegal Meriah, Dihadiri Sekitar 800 Peserta
Selanjutnya, program ini juga berfokus pada penguatan integritas digital: kegiatan ini secara langsung mendukung UU ITE (dalam konteks tidak menyebarkan berita bohong/hoax saat kampanye) dan UU Perlindungan Data Pribadi (dalam konteks kerahasiaan data pemilih/suara).

Dalam kegiatan E-Pilketos ini,” partisipasi pemilih mencapai minimal 90% dari total siswa yang menggunakan hak suaranya, yang menunjukkan kesadaran demokrasi”. Jelasnya.
Selain itu, 80% siswa memiliki keterampilan digital yang memadai untuk membuat satu konten digital yang kreatif dan sesuai dengan etika saat kampanye.
Selanjutnya, Transparansi Sistem tidak menerima protes atau keraguan yang signifikan dari siswa mengenai hasil e-voting. Dan yang terakhir, “Karakter P5 Siswa menunjukkan peningkatan dalam perilaku Bernalar Kritis saat menilai informasi digital”.Pungkasnya.






