Sragen  

Pria di Sragen Diduga Sengaja Tabrak Kereta Api, Tinggalkan Wasiat bagi Istri

Sragen,diswaysolo.id – Seorang pria berusia 49 tahun, warga Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, ditemukan tewas setelah tertabrak kereta api.

Korban yang bernama Sumarno ini ada dugaan secara sengaja berjalan ke jalur rel hingga tertabrak oleh kereta api Semeru yang melintas dari timur ke barat.

Ia juga meninggalkan sebuah surat wasiat untuk istrinya sebelum kejadian. Tetapi hingga saat ini belum ada motif dari balik tindakannya.

Simak ulasan selengkapnya berikut ini agar kamu tidak ketinggalan informasinya!

Wasiat untuk Istri 

Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.50 WIB di jalur kereta api KM 229 dekat Stasiun Kebonromo, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen.

Petugas sekuriti di stasiun mendapat laporan dari masinis kereta bahwa ada kecelakaan di jalur. Mereka kemudian segera menuju lokasi dan menemukan Sumarno sudah meninggal dunia di rel.

Kapolsek Ngrampal Tri Ediyanto menyatakan, kondisi dan tanda‑tanda pada lokasi mengarah pada dugaan bahwa Sumarno sengaja menabrakkan dirinya ke kereta. “Kuat dugaan korban sengaja menabrakkan diri di jalur kereta dari arah timur ke barat,” ujarnya.

Di lokasi kejadian, tim pemeriksa menemukan tas berisi pakaian, sepeda motor milik korban, dan sebuah buku yang disertai kertas berisi wasiat yang ditujukan untuk istrinya.

Polsek kemudian melapor ke pihak yang lebih tinggi.Sementara itu, pihak Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta melalui Manager Humas, Feni Novida Saragih, mengimbau masyarakat agar selalu berhati‑hati dan tidak melakukan aktivitas di sekitar jalur kereta atau perlintasan sebidang tanpa pengawasan.

Ia menekankan bahwa perlakuan tersebut bisa membahayakan keselamatan petugas, penumpang kereta, maupun pengguna jalan.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan berharap tidak terulang di masa depan,” kata Feni.Diketahui bahwa kereta api yang menabrak korban sempat berhenti selama beberapa menit untuk pemeriksaan dan kemudian kembali melanjutkan perjalanan sekitar pukul 11.55 WIB.

Baca Juga:  Makanan Khas Sragen yang Wajib Dicoba pada saat Berkunjung

Berikan Edukasi

Penumpang dan awak kereta dalam kondisi aman. Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tidak berada di jalur kereta api tanpa alasan yang jelas atau melewati perlintasan resmi dan aman.

Dugaan bunuh diri di jalur kereta menegaskan bahwa masalah kesehatan mental perlu mendapat perhatian serius, bagi korban sendiri maupun keluarga.

Semoga pihak berwenang terus mengajak dan memberikan edukasi kepada publik agar tragedi serupa dapat menghindari masa mendatang.

Peristiwa tragis ini juga membuka ruang refleksi tentang pentingnya dukungan sosial dan perhatian terhadap kondisi psikologis seseorang.

Seringkali, beban hidup yang berat tidak tampak di permukaan, namun dapat mendorong seseorang pada keputusan yang fatal.

Karena itu, perlu adanya keterlibatan lebih dari keluarga, lingkungan sekitar, dan pemerintah dalam menciptakan ruang aman untuk berdiskusi dan mencari bantuan.

Dukungan mental bukan hanya tugas profesional, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai sesama manusia.