diswaysolo.id – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menegaskan betapa pentingnya semangat musyawarah mufakat sebagai tradisi politik yang harus dipertahankan di dalam Partai Golkar. Ilyas Akbar.
Pernyataan ini disampaikan setelah ia membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Karanganyar di Hotel Lorin Solo, pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025.
Saleh menyatakan bahwa hingga saat ini, sudah ada 19 DPD kabupaten/kota di Jawa Tengah yang berhasil melaksanakan musda dengan mekanisme musyawarah mufakat tanpa melakukan voting.
Ilyas Akbar Kembali Pimpin Golkar Karanganyar, Terpilih Secara Aklamasi
Menurutnya, pendekatan ini lebih elegan dan efektif dalam menjaga soliditas kader. “Musyawarah mufakat bukan sekadar simbol, melainkan esensi dari demokrasi Pancasila yang kita junjung tinggi.
Voting tidak dilarang, tetapi kami mendorong semua pihak untuk bermusyawarah agar hasilnya dapat membawa persatuan, bukan perpecahan,” jelas Saleh.
Ia menambahkan bahwa dengan mekanisme ini, setiap keputusan diambil dari kesepakatan kolektif. Pola ini dianggap mampu meredam potensi konflik internal setelah musda yang sering muncul jika proses dilakukan dengan sistem voting.
“Jika voting, sering kali ada yang merasa kalah, kecewa, bahkan memilih untuk hengkang. Dengan mufakat, semua merasa memiliki hasilnya. Dan ini sudah terbukti memperkuat Golkar di Jateng,” lanjutnya.
Dalam forum Musda XI tersebut, Ilyas Akbar Almadani kembali terpilih secara aklamasi sebagai ketua DPD Partai Golkar Karanganyar untuk periode berikutnya. Ia menjadi satu-satunya calon yang mendaftar selama masa penjaringan pada 16–17 Oktober 2025.
Musda dihadiri oleh tokoh-tokoh dari berbagai partai, termasuk Bupati Karanganyar Rober Christanto dan Wakil Bupati Adhe Eliana,
yang memberikan dukungan moral untuk kelangsungan kepemimpinan politik di daerah.
Dalam sambutannya, Ilyas mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua kader yang telah memberikan kepercayaan untuk memimpin kembali.
“Ini adalah amanah yang besar. Setelah musda, kami akan segera bergerak untuk menyiapkan musyawarah di tingkat kecamatan dan desa. Kami ingin Golkar lebih dekat dengan masyarakat, reflektif, inovatif, dan kreatif,” ujarnya.
