Surakarta,diswaysolo.id – Shin Tae‑yong pernah menyampaikan sebuah prediksi soal peluang Timnas Indonesia melaju di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kini prediksi itu tampak semakin dekat dengan kenyataan. Setelah kegagalan di beberapa pertandingan penting, tim Garuda harus menghadapi realitas pahit: apa yang dulu dikatakan kini benar‑benar dialami di lapangan.
Timnas Indonesia kembali jadi sorotan setelah hasil mengecewakan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Uniknya, pelatih Shin Tae‑yong pernah lebih dulu mengingatkan bahwa situasi sulit ini mungkin saja terjadi.
Ramalan Shin Tae-yong
Shin Tae-yong, pelatih kepala Timnas Indonesia, pernah secara terbuka memprediksi bahwa peluang timnya untuk lolos ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 sangat kecil.
Dalam sebuah podcast bersama penerjemahnya, Jeje, ia menyebut kemungkinan itu bahkan di bawah 30 persen.
Meski terdengar pesimistis, Shin justru ingin menyampaikan realita yang dihadapinya sebagai pelatih, bukan memberikan harapan palsu kepada publik.
Menurutnya, salah satu tantangan utama yang dihadapi Timnas Indonesia adalah padatnya jadwal pertandingan serta kondisi fisik pemain yang kurang optimal.
Ia menyoroti fakta bahwa banyak pemain timnas yang bermain di luar negeri. Akibatnya, ketika mereka dipanggil ke tim nasional, waktu untuk beradaptasi dan pemulihan sangat terbatas.
Hal ini sangat kontras dengan negara-negara lain yang pemainnya banyak berasal dari liga domestik dan bisa disiapkan lebih cepat.
Contohnya terjadi saat Indonesia bertanding di Arab Saudi. Para pemain yang baru tiba dari klub luar negeri harus langsung bertanding tanpa cukup waktu istirahat.
Shin Tae-yong menilai hal ini sangat merugikan timnya, terlebih saat menghadapi lawan tangguh seperti Irak dan Arab Saudi.
Dalam laga tersebut, Indonesia menelan kekalahan 3-2 dari Arab Saudi dan kalah 1-0 dari Irak, membuat posisi timnas terbenam di dasar klasemen grup.
Realistis menilai tim
Di sisi lain, Shin juga sempat mengatakan bahwa jika Indonesia bisa meraih kemenangan melawan Australia, maka peluang lolos sebagai runner-up masih terbuka.
Sayangnya, hasil di lapangan tidak berpihak pada tim Garuda. Kekalahan demi kekalahan membuat impian melangkah ke babak selanjutnya pupus, dan hal ini seolah mengonfirmasi prediksi awal sang pelatih.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Shin Tae-yong sebenarnya cukup realistis dalam menilai kekuatan timnya.
Ia tidak mengingkari potensi anak asuhnya, tetapi ia juga tidak menutup mata terhadap tantangan struktural yang dihadapi.
Mulai dari koordinasi dengan klub hingga pengelolaan jadwal dan fisik pemain, semuanya menjadi pekerjaan rumah besar bagi federasi jika ingin membawa Timnas Indonesia bersaing di level dunia.
Prediksi Shin Tae‑yong bahwa peluang Indonesia lolos akan sulit ternyata bukan sekadar retorika.
Keadaan di lapangan kini membuktikan bahwa semua kendala — jadwal padat, persoalan stamina, serta logistik pemain luar negeri — benar‑benar mempengaruhi performa tim.
Tantangan ke depan menjadi jelas: pembenahan sistem dan persiapan matang menjadi urgensi mutlak.
Jika Indonesia ingin kembali bersaing di panggung dunia, visi jangka panjang, koordinasi klub dan federasi, serta pengelolaan kondisi pemain harus diperkuat agar ramalan pahit semacam ini tak terulang.






