Klaten,diswaysolo.id – Kejadian tak terduga mengguncang Desa Baran, Kecamatan Cawas, Klaten, ketika seorang warga mendapati seekor ular jali atau ular koros sepanjang sekitar 2,3 meter di dalam kamar mandi rumahnya.
Ular ini muncul di area dudukan WC dan memicu kepanikan sekaligus panggilan cepat ke tim evakuasi.
Meski bukan termasuk spesies yang sangat berbisa, kemunculannya di ruang dalam rumah tetap membahayakan jika tak ditangani dengan benar.
Artikel ini akan memaparkan kronologi penemuan, proses evakuasi, serta pesan penting yang dapat dipetik dari kejadian ini.
Ular Jali 2,3 Meter
Relawan dari tim Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD) dan Exalos Indonesia, yakni Mardiyono Jangkung, menerima laporan sekitar pukul 14.30 WIB bahwa seekor ular besar masuk melalui pipa paralon dan berada di kamar mandi rumah warga.
Warga yang melihatnya kemudian menghubungi relawan agar ular tersebut segera terevakuasi.
Setiba di lokasi, tim tidak langsung melihat ular tersebut. Mereka memperkirakan reptil itu masih berada di dalam sistem saluran air kamar mandi.
Untuk memancing keluar, tim pun menyiram air ke dalam saluran tersebut hingga ular akhirnya muncul dan berhasil tertangkap.
Ular yang tertangkap kemudian akan kembali ke habitat alami jauh dari permukiman agar tidak mengganggu warga.
Kemunculan ular di area pemukiman seperti kamar mandi warga Desa Baran bukanlah hal yang sepenuhnya mengejutkan, mengingat wilayah tersebut masih berdekatan dengan area persawahan dan semak belukar.
Musim pancaroba dan peningkatan curah hujan juga kerap mendorong hewan liar seperti ular untuk mencari tempat yang lebih hangat atau kering, termasuk ke dalam rumah warga.
Pipa-pipa saluran air dan celah bangunan sering menjadi jalur masuk.
Kenali ular
Tim relawan menekankan bahwa ular jali atau ular koros bukanlah jenis berbisa, namun bisa menggigit jika merasa terancam.
Meskipun begitu, panjang tubuhnya yang mencapai lebih dari dua meter tentu bisa menimbulkan kepanikan, terutama jika muncul tiba-tiba di ruang privat seperti kamar mandi.
Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat tentang jenis-jenis ular dan cara merespons dengan tenang sangat penting agar tidak menimbulkan reaksi berlebihan yang justru membahayakan.
Selain mengevakuasi ular, tim relawan juga memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan penyuluhan singkat kepada warga sekitar.
Mereka menjelaskan cara mengenali ular yang berbahaya dan tidak berbahaya, serta menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menutup akses masuk yang memungkinkan reptil masuk ke rumah.
Tindakan preventif seperti ini sangat perlu agar kejadian serupa tidak terus berulang, terutama di daerah yang berbatasan langsung dengan alam liar.
Kejadian kemunculan ular jali 2,3 meter di kamar mandi warga Klaten mengingatkan kita bahwa lingkungan alami masih sangat dekat dan bisa “memasuki” ruang domestik tanpa diduga.
Praktik pencegahan seperti menutup lubang saluran, memasang saringan, dan menjaga area sekitar rumah tetap rapi menjadi langkah awal penting agar kejadian serupa tidak terulang.
Selain itu, ketika menghadapi ular atau reptil di rumah, respons yang tepat tidaklah membunuh secara sembarangan, melainkan melibatkan pihak berpengalaman agar keamanan dan keseimbangan alam tetap terjaga.






