Klaten  

Angin Kencang dan Hujan Deras Robohkan Joglo di Klaten

Klaten,diswaysolo.id – Cuaca ekstrem kembali menimbulkan dampak bagi warga Kabupaten Klaten.

Hujan deras yang disertai angin kencang merobohkan bangunan joglo di Dusun Karangturi, Desa Bawak, Kecamatan Cawas.

Akibatnya, seorang warga mengalami luka ringan dan dilarikan ke rumah sakit. Kejadian ini menambah daftar kerusakan ringan yang tersebar di beberapa desa di wilayah tersebut.

Artikel ini menyajikan kronologi, dampak, respon pihak berwenang, serta pelajaran penting dari peristiwa ini.

Joglo di Klaten Roboh 

Pada Minggu (12/10/2025) sore, hujan lebat disertai hembusan angin kencang melanda wilayah Kecamatan Cawas.

Menurut Kepala Desa Bawak, Ponidi, pada saat kejadian sebagian besar pekerja sudah pulang, sehingga tidak ada korban jiwa yang lebih parah.

Bangunan joglo milik warga di Dusun Karangturi roboh diterjang angin dan hujan. Selain itu, sejumlah rumah dan bangunan di desa‑desa tetangga juga mengalami kerusakan ringan.

Dampak kerusakan tersebar di empat desa: Tlingsing, Bawak, Bogor, dan Barepan.

Lebih dari 20 rumah mengalami kerusakan ringan akibat genteng terbang. Satu rumah tipe limasan roboh total.

Seorang warga terluka akibat tertimpa bagian bangunan warung yang ambruk dan langsung ke Rumah Sakit Islam (RSI).

Selain bangunan, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang yang mengganggu akses jalan di Kecamatan Gantiwarno dan Jogonalan.

Pusdalops BPBD Klaten menerima laporan pada pukul 17.20 WIB dan langsung menurunkan tim untuk penanganan darurat.

Kalak BPBD memaparkan bahwa penanganan dan pendataan kerusakan di lapangan saat itu masih berlangsung.

Tim bersama aparat desa, relawan, dan warga bahu membahu membersihkan reruntuhan dan membuka akses jalan yang tertimbun pohon.

BPBD Klaten juga mencatat adanya 27 rumah yang mengalami kerusakan ringan akibat genteng terbawa angin di empat desa terdampak.

  • Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrem: Warga perlu meningkatkan kewaspadaan dan segera mencari tempat aman ketika hujan deras dan angin terjadi mendadak.

  • Struktur Bangunan Tahan Angin: Material dan desain rumah serta bangunan publik perlu ada perkokoh agar mampu menahan angin kencang.

  • Pemangkasan Pohon Strategis: Pemangkasan pohon di sekitar jalan dan area permukiman bisa mengurangi risiko pohon tumbang.

  • Koordinasi Penanggulangan Bencana: Perkuat sinergi antara BPBD, perangkat desa, relawan, dan masyarakat agar respons lebih cepat dan tepat sasaran.

Baca Juga:  Oleh-oleh Keluarga, Inilah Jajanan Khas Klaten yang Tahan Lama dan Enak

Hujan lebat dan angin kencang di Klaten menghasilkan kerusakan berskala kecil hingga menengah, termasuk robohnya joglo dan kerusakan rumah warga.

Walau korban luka ringan, peristiwa ini menjadi peringatan penting akan perlunya kesiapan dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Sosialiasasi berkala

Dengan upaya mitigasi, penguatan struktur, dan kesadaran masyarakat, harapannya ada dampak serupa dan dapat meminimalkan ke depannya.

Selain memperkuat fisik bangunan dan kesiapsiagaan warga, peran pemerintah daerah juga sangat krusial dalam menyediakan sistem peringatan dini cuaca ekstrem.

Sosialisasi secara berkala dan edukasi mengenai tanggap bencana kepada masyarakat harus terus gencar.

Langkah ini penting agar warga dapat mengenali potensi bahaya sejak dini dan mengambil tindakan preventif sebelum bencana terjadi.

Di sisi lain, kolaborasi antara berbagai piha, mulai dari BPBD, aparat desa, relawan, hingga warga, perlu terus ada penguatan agar penanganan pascabencana berjalan cepat dan efisien.

Kejadian di Klaten ini seharusnya menjadi momentum untuk merefleksikan kesiapan komunitas menghadapi perubahan cuaca yang semakin tak menentu.

Dengan gotong royong dan langkah antisipatif, risiko dan dampak bencana alam bisa terminimalisir secara signifikan.