“Kami juga mengimbau seluruh panitia dan petugas untuk dilengkapi dengan ID Card resmi agar mudah dikenali. Polri siap membantu panitia dalam menertibkan pengunjung maupun pedagang kaki lima yang mengganggu kelancaran kegiatan. Semua dilakukan dengan pendekatan humanis, namun tetap tegas jika diperlukan,” imbuhnya.
Polisi dan relawan cepat tanggap membantu jamaah
Polisi akan terus bersiaga hingga seluruh rangkaian acara selesai. “Kami berkomitmen untuk menjaga agar kegiatan ini berjalan dengan aman, tertib, dan khusyuk. Solo harus menjadi contoh kota yang mampu menyelenggarakan acara besar dengan situasi yang tetap kondusif,” jelas Catur.
Arus jamaah mulai memadati kawasan Pasar Kliwon dari Jalan Kapten Mulyadi dan Jalan Dr. Rajiman. Bus rombongan dari luar kota parkir di kawasan Gading dan Baturono. Petugas gabungan terlihat berjaga di setiap simpang untuk membantu pengaturan lalu lintas dan menjaga keamanan.
Salah satu jamaah asal Pekalongan, Ahmad Zainuri, 42 tahun, menyatakan bahwa dirinya rutin hadir dalam Haul Habib Ali Solo setiap tahun. “Saya datang bersama jamaah masjid dekat rumah. Percaya atau tidak, jika datang ke sini pasti akan mendapatkan keberkahan,” ujarnya.
Jamaah lain asal Madura, Husnul Khotimah, 36 tahun, mengaku datang bersama keluarga besar menggunakan bus pariwisata. “Setiap tahun kami selalu cemas soal kemacetan dan keamanan, tetapi kali ini terasa lebih nyaman. Polisi dan relawan cepat tanggap membantu jamaah yang kesulitan mencari arah,” katanya.
“Saya sengaja datang hari ini agar tidak terjebak macet. Rencana saya mau menginap di rumah-rumah warga sekitar masjid. Daripada datang nanti malam atau besok malah tidak bisa mendekat ke Masjid,” lanjut Husnul.
