Klaten,diswaysolo.id – Insiden pencurian pada warung pinggir jalan sering terjadi di berbagai daerah, dan baru-baru ini sebuah lapak es teh di Klaten menjadi korban aksi tersebut.
Rekaman kamera pengawas (CCTV) menunjukkan dengan jelas bagaimana pelaku beraksi.
Kasus ini langsung viral di media sosial karena memperlihatkan modus pencurian yang cepat dan terencana.
Artikel ini akan mengulas kronologi kejadian, tanggapan korban dan pihak kepolisian, serta pelajaran penting bagi pemilik usaha kecil agar lebih waspada.
Pencuri Bobol Lapak Es Teh
Kejadian berlangsung di lapak es teh Jalan Mayor Kusmanto, Klaten Utara, Klaten.
Rekaman CCTV yang kemudian viral memperlihatkan seorang pemuda mengenakan jaket cokelat dan helm, mondar‑mandir di sekitar kios sambil mengamati situasi.
Dia sempat menjauhi tempat itu sebentar untuk memastikan suasana aman, lalu kembali. Tanpa membuka helm, ia membuka tas dan mengambil dompet yang berada di dalamnya.
Video itu diunggah oleh akun Instagram @infocegatanklaten, yang menyertakan teks bahwa dompet beserta isi di dalamnya hilang pada pagi hari (sekitar pukul 07:00–08:00).
Korban, yang menggunakan nama akun “Chila”, menjelaskan bahwa sebelum kejadian, ia meninggalkan lapaknya untuk mencari toilet di masjid terdekat.
Saat itu, pintu belakang warung dalam keadaan terbuka karena sedang membuat air dan teh.
Meskipun sempat merasa ada seseorang yang mengawasi, korban tak langsung curiga. Sesampainya kembali di warung, korban terkejut menemukan dompetnya sudah hilang dari dalam tas.
Ia segera menghubungi pemilik warung (owner) agar mengecek rekaman kamera pengawas, dan ternyata memang ada adegan pengambilan dompet.
Dompet tersebut berisi uang sekitar Rp 200.000, KTP, STNK, ATM, serta surat‑surat penting lainnya. Korban berharap agar setidaknya surat‑surat tersebut bisa dikembalikan.
Belum Ada Laporan
Kapolsek Klaten Utara AKP Edy Prasetyo menyatakan, hingga berita ini ditulis belum ada laporan pidana resmi yang diajukan. Diduga korban baru melaporkan kehilangan surat berharga.
Kapolsek memberi tahu bahwa untuk menjalankan proses hukum, korban perlu membuat laporan resmi di kantor polisi terkait pelanggaran pencurian.
Video rekaman CCTV pencurian tersebut menyebar luas di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari warganet. Banyak netizen mengecam tindakan pelaku dan menyayangkan keberanian mencuri di siang hari.
Beberapa pengguna media sosial bahkan mencoba membantu dengan menyebarkan ciri-ciri pelaku agar lebih mudah dikenali.
Tindakan ini menunjukkan kuatnya solidaritas masyarakat digital dalam membantu menyelesaikan kasus kejahatan, terutama yang melibatkan usaha kecil yang menjadi sumber penghidupan sehari-hari.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya edukasi keamanan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Banyak pemilik warung atau kios masih belum memiliki kesadaran penuh terhadap risiko keamanan usaha mereka.
Pelatihan atau sosialisasi dari pihak berwenang, seperti kepolisian atau dinas perdagangan, dapat membantu para pelaku UMKM menerapkan langkah-langkah pencegahan.
Investasi kecil dalam sistem keamanan, seperti CCTV atau alarm, bisa menjadi penyelamat di saat genting dan memberikan rasa aman dalam menjalankan usaha sehari-hari.
Kejadian pencurian yang terekam CCTV di lapak es teh Klaten ini mengingatkan bahwa usaha kecil pun rentan terhadap tindakan kriminal jika pengamanan lemah.
Dengan kecermatan dalam menjaga keamanan warung dan kesigapan dalam merespon kejadian mencurigakan, pemilik usaha dapat meminimalkan risiko kehilangan.
Semoga kasus ini menjadi pengingat bagi semua agar menjaga kewaspadaan dan tidak menyepelekan keamanan kecil sekalipun.






