Uzbekistan terus memperkuat hubungan yang setara dan saling menguntungkan
Untuk menghidupkan kembali sejarah Islam, Uzbekistan sedang membangun berbagai fasilitas, seperti Pusat Peradaban Islam di Tashkent dan Kompleks Memorial Imam Bukhari di Samarkand.
“Kami percaya bahwa situs-situs ini akan menjadi pusat spiritual dan pendidikan bagi dunia Muslim, yang akan menarik lebih banyak wisatawan,” ujar Oybek.
Ia menegaskan bahwa Uzbekistan terus memperkuat hubungan yang setara dan saling menguntungkan dengan berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kerja sama ini mencakup dialog politik, perdagangan, ekonomi, budaya, dan kemanusiaan. “Masyarakat kita dipersatukan oleh kesamaan agama, sejarah, serta kedekatan budaya dan spiritual,” tambahnya.
Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menyatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan Uzbekistan terus berkembang sejak terjalinnya hubungan diplomatik.
Baca juga: Pascasarjana UPS Bergabung Dalam Internasional Student Mobility & Joint Summer Camp 2025
Kedekatan kedua negara terlihat dari nilai perdagangan yang meningkat sebesar 56,8 persen dalam lima tahun terakhir. Komoditas utama yang diperdagangkan meliputi pupuk, margarin, serta lemak hewani dan nabati.
“Sebagai mitra dagang penting Indonesia di Asia Tengah, masih terdapat peluang besar untuk mengoptimalkan perdagangan produk dan jasa halal,” kata Budi.
Ia yakin bahwa hubungan kedua negara ke depan akan semakin meluas, tidak hanya dalam bidang perdagangan, tetapi juga agama, kebudayaan, pendidikan, hubungan masyarakat, investasi, industri, transformasi, dan pertanian.
Acara yang diselenggarakan oleh Kedubes Uzbekistan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah menteri, perwakilan kedutaan besar negara sahabat, dan para kolega.






