32 Pembalap Traktor Jawa Tengah dan Jawa Timur Tunjukkan Ketangkasan

Surakarta,diswaysolo.id – Lomba balap traktor nasional menyuguhkan tontonan unik di Klaten. Sabtu (27/9/2025), halaman persawahan Dusun Bakal, Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum berubah menjadi lintasan pacu traktor.

Sebanyak 32 pembalap dari Jawa Tengah dan Jawa Timur turun ke trek untuk memacu motor traktor mereka dengan kecepatan dan keterampilan tinggi.

Tak hanya sekadar lomba, ajang ini juga menjadi wahana silaturahmi dan wadah regenerasi petani milenial.

Simak ulasan selengkapnya berikut ini untuk tau informasi selengkapnya ya, pastikan kamu simak artikel berikut ini sampai akhir!

32 Pembalap 

Panitia memulai lomba dengan persiapan matang. Meski sempat tertunda satu jam karena kendala teknis—termasuk mesin rusak dan tali belt putus—event tetap dilanjutkan setelah kendala diatasi.


Para peserta melaju di trek sepanjang sekitar 1 kilometer. Setiap traktor melaksanakan dua putaran di lintasan sawah yang sebelumnya sudah dipanen.

Panitia memakai sistem gugur dalam babak penyisihan: dua peserta bersaing di lintasan yang sejajar, dan yang lebih cepat maju ke babak berikutnya.

Ketua panitia, Heruwanto, menyampaikan bahwa ini adalah Kejurnas traktor keempat. Dia menegaskan bahwa ajang ini bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga ajang mempererat tali persaudaraan sesama “joki traktor” dari berbagai daerah.

Dia menjelaskan bahwa semua merek mesin traktor boleh ikut serta, selama memenuhi batas daya (8,5 PK) sesuasi dengan penetapan.

Kontestan tak hanya berasal dari Jawa Tengah. Beberapa tim datang dari Jawa Timur—seperti Ngawi dan Madiun—membawa traktor dan kru mereka untuk berlaga di Klaten.

Dalam persiapan, tim-tim ini datang satu hingga dua hari sebelumnya, mengecek mesin, menyusun strategi, dan memoles kondisi fisik pembalap agar siap menghadapi trek berlumpur dan penuh tantangan.

Baca Juga:  Dalam Rangka Dies Natalis ke-45, UTP Solo Mengadakan Wayangan Mengangkat Lakon Bima Suci

Selain adu kecepatan, acara ini disertai aktivitas pendukung. Pengunjung dapat membeli produk UMKM lokal yang berjajar di area masuk menuju arena lomba.

Suasana menjadi lebih meriah dengan sorakan penonton yang berdiri di tepi lintasan, siap menyaksikan akselerasi mesin diesel dan atraksi keahlian para pembalap traktor.

Ajang ini juga ingin menumbuhkan minat generasi muda terhadap pertanian modern. Dengan membuat lomba seperti ini menarik dan spektakuler, panitia berharap muncul petani‑joki baru yang tidak hanya mahir bertani, tetapi juga mampu memodifikasi dan memanfaatkan peralatan pertanian sebagai alat kompetisi kreatif.

Perkuat Komunitas Pertanian

Heruwanto menegaskan bahwa tujuan utama bukan semata hadiah, melainkan membangun ikatan antarpeserta dan memperkuat komunitas pertanian.

Kejurnas balap traktor di Klaten itu sukses menghadirkan kompetisi penuh tantangan. Sekaligus memperkuat rasa kebersamaan antar petani dan penggemar traktor dari beragam wilayah.

Acara ini membuktikan bahwa pertanian bisa menyatu dengan hiburan sekaligus edukasi.

Harapannya, penyelenggaraan serupa bisa berkelanjutan dan meluas ke daerah lain. Hal itu agar semakin banyak generasi muda tertarik mendalami sektor pertanian dengan cara inovatif.

Lewat aksi seperti ini, pertanian tidak lagi ada anggapan kuno, tetapi menjadi arena kreativitas dan kebanggaan lokal.