Sedangkan Kecerdasan interpersonal adalah penerapan praktis dari EQ dalam berelasi. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk membina hubungan yang efektif dan positif dengan orang lain. Ini mencakup komunikasi, empati, kerja sama, dan kepemimpinan. Dan kecerdasan interpersonal ini sangat krusial karena merupakan :
a)Kunci Kolaborasi, Dunia kampus dan profesional sekarang dibangun atas kerja tim. Mahasiswa perlu berdiskusi dalam kelompok, presentasi, dan berorganisasi. IQ tinggi tapi tidak bisa bekerja sama akan menjadi individu yang terisolasi.
b)Jaringan (Networking), Kesuksesan seringkali datang dari jaringan pertemanan dan profesional yang kuat. Membangun jaringan membutuhkan keterampilan berkomunikasi, empati, dan membangun rasa percaya semuanya adalah bagian dari kecerdasan interpersonal.
c)Kepemimpinan (Leadership), Pemimpin yang efektif bukanlah yang paling pintar secara teknis, tetapi yang mampu menginspirasi, memotivasi, dan memahami kebutuhan anggotanya. Ini murni adalah keterampilan interpersonal.
Dari yang sudah saya sampaikan di atas dapat dicontohkan secara konkrit dalam menghubungkan IQ, EQ, dan Interpersonal di dunia kampus misalnya mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi/tugas akhir, Seorang mahasiswa dengan IQ tinggi mampu merancang penelitian yang brilian.
Namun, dibutuhkan EQ untuk mengelola stres bimbingan dengan dosen dan kecerdasan interpersonal untuk berkomunikasi dengan baik agar bimbingannya efektif. Di bidang organisasi mahasiswa, seorang ketua organisasi mungkin tidak memiliki IPK tertinggi (IQ), tetapi jika ia memiliki EQ untuk memahami dinamika tim dan kecerdasan interpersonal untuk meredakan konflik, organisasinya akan sukses.
Di dalam dunia kerja dapat dicontohkan dari studi klasik dari Harvard University dan Carnegie Foundation menunjukkan bahwa 85% kesuksesan finansial seseorang dikaitkan dengan kepribadian, termasuk kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi, dan memimpin (EQ & Interpersonal). Hanya 15% yang dikaitkan dengan pengetahuan teknis (IQ).
