Klaten,diswaysolo.id – Suatu kejadian mengejutkan terjadi di warung bakso dan mi ayam Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Klaten, ketika seekor ular kobra Jawa jumbo ditemukan bersarang di lantai bangunan.
Lebih mencengangkan lagi, relawan mengidentifikasi sekitar 40 butir telur ular di lokasi itu, menimbulkan dugaan bahwa lebih dari satu induk terlibat.
Kejadian itu memicu kepanikan warga sekitar dan mengundang tanggapan cepat dari tim evakuasi satwa liar untuk mengamankan situasi.
Artikel ini menyajikan fakta-fakta lapangan, proses evakuasi, dan implikasi temuan tersebut.
Kobra Jawa
Pada hari Rabu, laporan masuk kepada Relawan Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD) Klaten sekitar pukul 15.00 WIB bahwa pemilik warung menemukan kondisi mencurigakan ketika hendak membersihkan lantai.
Sejumlah batu yang semula tertutup semen terangkat, dan di bawahnya muncul puluhan telur ular. Selanjutnya, alat bongkar memakai untuk membuka sepanjang kurang lebih lima meter guna mengakses titik sarang ular.
Di dalam ruang lantai itu, tim evakuasi hanya menemukan satu ekor kobra Jawa jumbo dengan panjang lebih dari satu meter. Namun, jumlah telur yang mencapai sekitar 40 butir memunculkan dugaan bahwa setidaknya dua indukan sempat bertelur di situ.
Timbulkan Risiko Tinggi
Tim RCTD bersama anggota komunitas Exotic Animal Lovers (Exalos) cepat merespons laporan tersebut. Ngadino, salah satu relawan, menjelaskan bahwa lantai warung yang terdiri dari semen dan urug batu memudahkan ular menyelinap dan bersarang.
Karena kondisi bahan bangunan, relawan harus membongkar sebagian lantai agar bisa menjangkau sarang dan telur ular. Meski baru satu indukan berhasil telah aman, tim terus menggali kemungkinan ada indukan lain yang masih berada di dalam lubang atau celah.
Relawan menduga bahwa lokasi itu “nyaman” untuk ular bersarang karena adanya ruang kosong di bawah lantai serta kelembapan yang cukup. Setelah evakuasi, timlangsung amankan ular dan kemudian akan lepasliar ke habitat aman, jauh dari pemukiman warga.
Kehadiran kobra di tempat usaha umum seperti warung tentu menimbulkan risiko tinggi terhadap keselamatan manusia.
Ular berbisa mudah terkejut oleh gerakan manusia, dan jika terganggu dapat menyerang.
Situasi menjadi lebih berbahaya lagi ketika sarang ular ada di lantai bangunan yang biasa dilintasi pengunjung.
Oleh karena itu, relawan mendorong warga agar segera melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan, terutama di area lembap atau bercelah di lantai dan tembok.
Selain itu, pengalaman sebelumnya di Klaten menunjukkan bahwa ular kobra juga kerap muncul di dalam rumah atau dapur sekitar jam malam, saat mencari mangsa seperti tikus.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, menutup celah di lantai atau dinding, dan memeriksa area lembap secara berkala agar ular tak mudah masuk.