Relima Hidupkan Kegembiraan Membaca Anak di Perpustakaan

Wonogiri,diswaysolo.id – Di Kelurahan Pagutan, Manyaran, Wonogiri, suasana perpustakaan berubah menjadi wahana penuh tawa dan antusiasme.

Sebanyak lebih dari 200 anak usia PAUD, TK, dan RA datang bersama guru dan orang tua mereka untuk mengikuti acara dongeng yang diselenggarakan oleh Relawan Literasi Masyarakat (Relima) Perpusnas.

Kegiatan yang dikemas dalam program BERLIAN UMAH (Berliterasi di Perpustakaan Kelurahan Pagutan) ini mengundang banyak perhatian.

Melalui dongeng dan interaksi langsung, para siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga aktif berpartisipasi.

Membaca di Perpustakaan 

Relima yang dipimpin oleh Miswanto menggelar cerita dengan gaya ekspresif, merangkai intonasi yang variatif dan ekspresi wajah yang menggugah, sehingga setiap bagian dongeng terasa hidup.

Anak‑anak diajak ikut berdialog: menebak hewan, menirukan suaranya, hingga menjawab pertanyaan ringan.

Setiap jawaban yang benar tak dibiarkan begitu saja — mereka mendapatkan hadiah berupa buku sebagai bentuk penghargaan.

Cara ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendorong rasa percaya diri dan ketertarikan belajar pada anak‑anak.

Balai Kelurahan Pagutan disulap menjadi ruang dongeng penuh warna: dekorasi menarik, buku cerita berjajar, dan suasana ramah anak.

Perpustakaan lokal bukan sekadar tempat meminjam buku, tetapi menjadi ruang sosial dan edukatif untuk tumbuhnya imajinasi.

Relima menegaskan bahwa desa dan kelurahan memiliki posisi penting dalam memperkuat budaya literasi melalui pengelolaan perpustakaan dan taman bacaan masyarakat (TBM).

Perlu Dukungan

Dukungan regulasi pun disebut diperlukan agar kegiatan-kegiatan seperti ini agar memperoleh anggaran dan keberlanjutan.

Sukadi, Kepala Kelurahan Pagutan, berkomitmen untuk mengalokasikan dana dalam APBD tahun mendatang untuk memperkuat perpustakaan dan literasi.

Ia menyadari bahwa tanpa dukungan finansial dan administratif, perpustakaan akan sulit berkembang menjadi pusat pembelajaran masyarakat.

Baca Juga:  Bupati Wonogiri Setyo Sukarno KGPAA Mangkunegara X Tandatangani Prasasti Taman Raden Mas Said

Selain itu, Relima juga mengingatkan pihak desa dan kelurahan agar menyesuaikan kegiatan literasi dengan kebutuhan lokal dan tetap bersinergi dengan kebijakan pusat, seperti Surat Edaran Bersama Kemendes dan Kepala Perpustakaan Nasional.

Acara dongeng ini tidak dianggap sebagai kegiatan sekali lewat. Relima berharap bahwa kegiatan ini jadi momentum awal bangkitnya “obor literasi” yang terus menyala di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri.

Dengan melibatkan guru, orang tua, dan masyarakat lokal, diharapkan budaya membaca dan belajar bisa tumbuh alami dan berkelanjutan.

Literasi bukan hanya soal kemampuan membaca, melainkan juga membangun kreativitas, imajinasi, karakter, serta menumbuhkan cinta pada ilmu sejak usia dini.