Merinding, Pintu Kos Tiba‑Tiba Menutup Sendiri saat Rekonstruksi Kasus Mutilasi Tiara

Surabaya,diswaysolo.id – Saat polisi menggelar rekonstruksi kasus mutilasi Tiara Angelina Saraswati, terdapat kejadian yang membuat bulu kuduk merinding.

Di kos Jalan Lidah Wetan, Surabaya, pintu kos di lantai satu tiba‑tiba menutup sendiri hingga tiga kali, meskipun petugas menyebut tidak ada angin atau kondisi yang memicu penutupan itu.

Peristiwa ini menambah ketegangan dalam proses rekontruksi yang sudah menggambarkan kekejaman yang terjadi.

Berikut ulasan selengkapnya dan adegan 33 rekonstruksi dan pintu bernyawa. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Rekonstruksi Kasus

Penyidik memeragakan 33 adegan dalam rekonstruksi mulai dari kedatangan pelaku, cekcok, hingga pembuangan bagian tubuh korban.

Pelaku, Alvi Maulana (24), memperagakan aksi penusukan terhadap Tiara di lantai dua.

Saat masuk ke adegan kedelapan di lantai dua, petugas menyaksikan adegan dimana korban mengunci pintu kos lantai satu.

Tanpa sebab yang jelas, pintu tersebut menutup sendiri dengan keras. Petugas sempat buka kembali pintu itu, namun tak lama setelah itu pintu itu kembali menutup dengan suara yang mengejutkan.

Tiara Angelina Saraswati (25), warga Lamongan, tewas setelah cekcok dengan kekasihnya Alvi pada malam 31 Agustus 2025.

Alvi menikam leher Tiara hingga tewas, lalu memutilasi jasadnya di kamar mandi kos. Kepala korban disembunyikan di belakang lemari, sementara potongan tubuh lainnya dibuang di daerah Pacet, Mojokerto.

Rekontruksi memperlihatkan urutan lengkap: dari persiapan, percakapan yang memicu pertikaian, tindakan kekerasan fisik, hingga aksi mutilasi dan pembuangan bagian tubuh. Semua diperagakan untuk menguatkan fakta hukum.

Petugas rekonstruksi merasa bingung karena kondisi di lokasi tidak memungkinkan adanya aliran angin yang kuat. Bangunan kos dan gang di depannya relatif tertutup.

Mereka berulang kali mengungkap, “Gak onok angin lho padahal. Kok nutup dewe ngene,” sebagai bukti bahwa pintu itu menutup sendiri tanpa faktor eksternal yang jelas.

Baca Juga:  Dosen UPS Meraih Gelar Doktor di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dengan Predikat Sempurna

Selain itu, warga sekitar mengerumuni lokasi sejak pagi dan menyuarakan kemarahan dengan kata‑kata kasar saat pelaku dilewatkan ke TKP.

Aparat mengamankan pengunjung dan menjaga agar situasi tetap terkendali selama rekonstruksi berjalan.

Fenomena pintu kos yang menutup sendiri selama rekonstruksi memperkuat kesan mencekam dari kasus mutilasi Tiara.

Momen‑momen seperti ini tidak hanya memperlihatkan kekejaman yang terjadi, tapi juga menyulut emosi dan keingintahuan publik akan bagaimana hukum akan memberi keadilan bagi korban.

Rekonstruksi berjalan demi kejelasan kasus, agar semua saksi dan adegan menyatu dengan bukti agar pelaku bisa diproses dengan adil dan transparan.