Daerah  

Darurat Literasi Menghantui Pelajar SMP : Pentingnya Jurus T-A-H-U

Darurat Literasi Menghantui
Darurat Literasi Menghantui Pelajar SMP

Sebuah Kisah inspiratif yang bisa kita pelajari dari pentingnya literasi dalam dunia Digital :

Kisah ini dialami pada sebuah kota yang gemerlap, di mana lampu-lampu neon tak pernah padam dan sinyal internet selalu menyala,
hiduplah seorang remaja bernama Arya. Ia dikenal sebagai “Sang Penyebar Kilat” di antara teman-temannya.

Bukan karena ia punya kekuatan super, melainkan karena ia selalu menjadi orang pertama yang membagikan berita terbaru di grup WhatsApp, bahkan sebelum berita itu muncul di portal-portal besar.

Suatu sore, sebuah video viral tersebar. Isinya sangat mengejutkan: konon, ada sebuah pabrik minuman ringan yang dicampur dengan bahan-bahan berbahaya, yang menyebabkan penyakit aneh. Judulnya provokatif, gambarnya pun dibuat dramatis.

Tanpa berpikir panjang, Arya langsung menekan tombol “sebar” dan mengirimkannya ke semua grup yang ia miliki: grup kelas, grup hobi, bahkan grup keluarga.

Baca juga: SMP Negeri 1 Talang Adakan Sosialisasi “Nasionalisme Kuat” Dalam Rangka MPLS

Dalam hitungan menit, video itu menyebar bak api di padang rumput kering. Grup-grup percakapan riuh.

Beberapa teman Arya langsung panik, orang tua di grup keluarga mulai saling mengingatkan, dan bahkan ada yang membatalkan rencana piknik karena khawatir. Arya merasa bangga, ia merasa dirinya penting dan berkuasa karena bisa memengaruhi banyak orang.

Namun, kebanggaan itu tidak bertahan lama. Keesokan harinya, guru Fisika Arya, Pak Hasan, memulai pelajaran dengan sebuah pertanyaan yang tak terduga. “Anak-anak, apakah kalian tahu tentang video yang beredar kemarin?” tanyanya sambil menatap tajam ke arah Arya.

Arya terdiam. Ada rasa tidak enak di perutnya.

Pak Hasan melanjutkan, “Video itu, setelah saya cek, adalah hoaks. Gambar-gambar di dalamnya diambil dari kejadian berbeda di negara lain, dan video itu dibuat oleh oknum yang ingin menjatuhkan merek tertentu. Pabrik minuman itu bahkan sudah memberikan klarifikasi resmi.”

Baca Juga:  Kopdes Merah Putih Desa Grogol Telah Di Resmikan, Ayo Segera Bergabung!
Darurat Literasi Menghantui
Siswa SMP Negeri 2 Dukuhturi mengikuti Eskul Jurnalistik dengan tema Darurat Literasi. Jumat, 19/9

Ruang kelas mendadak hening. Arya merasa malu. Ia sadar, jempolnya yang lincah telah menyebarkan kebohongan yang membuat banyak orang resah. Ia tidak hanya menyebarkan informasi palsu, tetapi juga menyebarkan ketakutan.

“Inilah yang kita sebut darurat literasi,” kata Pak Hasan, suaranya terdengar prihatin. “Darurat literasi bukan hanya soal tidak bisa membaca.