Surakarta,diswaysolo.id – Hari Sabtu, 13 September 2025, menurut penanggalan Jawa, jatuh pada weton Sabtu Pon.
Weton ini membawa beberapa karakteristik positif dan negatif yang sudah ada kepercayaan turun-temurun di masyarakat Jawa.
Namun hari tersebut memiliki pengaruh kurang menguntungkan jika melakukan aktivitas penting, seperti bepergian atau memulai usaha besar.
Artikel ini mengulas secara mendalam arti dari weton Sabtu Pon, sifat-sifat yang melekat, serta larangan dan saran yang biasa orang Jawa harapannya agar tidak terkena kesialan.
Sabtu Pon 13 September
Kalender Jawa menempatkan Sabtu Pon pada tanggal 13 September 2025. Hari itu juga bertepatan dengan 20 Mulud 1959 dalam kalender Hijriyah Jawa, masuk dalam Tahun Dal, Windu Sancaya, serta Wuku Sinta.
Weton Sabtu Pon ini memiliki neptu 16. Semua unsur ini ada anggapan menentukan sifat seseorang lahir di hari tersebut dan pengaruh hari itu terhadap kegiatan sehari-hari.
Orang yang lahir Sabtu Pon memiliki sifat sangat baik hati dan pekerjaannya teliti. Mereka biasanya ramah, pandai bersosialisasi, dan memperhatikan kebaikan dalam hubungan antar manusia.
Akan tetapi mereka juga mudah menunjukkan sisi keras, suka kemewahan, boros dan cenderung pamer kepandaian atau capaian lain.
Dalam kalender Jawa, Sabtu Pon mengandung unsur Pangarasan dengan tema “Lakuning Banyu”. Lakuning Banyu ini berarti aliran air yang sabar dan mengalir ke tempat yang rendah, melambangkan ketenangan dan pemahaman akan sumber rezeki.
Mereka yang mengikuti makna ini biasanya matang dalam merencanakan langkah hidupnya. Pancasuda dari Sabtu Pon adalah Wasesa Segara, yang melambangkan karakter pemurah, bertanggung jawab, berwibawa, tidak sombong saat ada pujian dan tidak iri ketika ada cacian.
Bersinggungan dengan Wuku Sinta
Hari Sabtu Pon yang bersinggungan dengan Wuku Sinta membawa lapisan artian lain. Wuku Sinta dikenal membawa sifat bahwa seseorang cepat dalam pekerjaan, hatinya tenteram dan bersifat dewasa dalam pemikiran.
Namun juga disebutkan bahwa mereka yang hidup dalam fase ini bisa terkena nasib buruk atau kecelakaan bila tidak berhati-hati.
Wuku ini juga memperlihatkan bahwa meski hati lembut, perkataan bisa keras, terutama jika tersinggung.
Masyarakat Jawa pada hari Sabtu Pon + Wuku Sinta mempercayai bahwa kombinasi weton dan wuku ini bisa membawa halangan atau rintangan jika seseorang melakukan perjalanan jauh atau memulai usaha penting.
Penanggalan Jawa menyebutkan bahwa hari tersebut “memiliki pengaruh yang jelek”—artinya ada risiko kesulitan, hambatan, atau halangan tak terduga jika seseorang melanggar saran tradisional.
Untuk menghindari dampak negatif, banyak yang memilih menunda perjalanan, tidak memulai pekerjaan besar, atau menghindari keputusan penting pada hari itu.
Sabtu Pon tanggal 13 September 2025 menurut kalender Jawa membawa sifat campuran. Ada banyak kelebihan, seperti kebaikan, ketelitian, dan tanggung jawab, tapi juga potensi negatif seperti kesombongan, boros, atau hambatan dalam aktivitas besar.
Khususnya saat bertepatan dengan Wuku Sinta, masyarakat memilih bersikap hati-hati—menunda perjalanan atau keputusan signifikan—agar tak terganggu dampak buruk yang diyakini muncul.
Tradisi ini tetap hidup sebagai bagian dari kepercayaan budaya Jawa yang mengajarkan untuk menghormati waktu, hari, dan sifat alamiah yang dikaitkan dengan hari lahir atau hari tertentu.






