diswaysolo.id – Baru-baru ini, masyarakat dikejutkan oleh sebuah video yang memperlihatkan Uya Kuya dan beberapa anggota DPR sedang berjoget di Gedung DPR setelah Sidang Tahunan. Inilah Reaksi Uya Kuya.
Apakah ini sekadar gaya santai – atau ada pesan yang tersembunyi? Uya Kuya akhirnya memberikan pernyataan dengan nada santai namun tegas, serta memberikan klarifikasi yang cukup menyentuh.
Pertama-tama, dia menegaskan bahwa joget tersebut terjadi setelah pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto selesai.
Pada saat itu, panitia menghadirkan hiburan musik dari rekan-rekan Universitas Pertahanan (Unhan), termasuk pertunjukan musik dan paduan suara yang menyanyikan lagu daerah Maumere.
Inilah Reaksi Uya Kuya yang Meminta Maaf
“Pada saat itu, saya dan rekan-rekan anggota DPR lainnya bergoyang murni untuk menghargai teman-teman yang tampil. Tidak ada maksud untuk meledek siapapun,” ujarnya dalam video klarifikasi yang menjadi viral, mengutip netralnews.
Lebih lanjut, Uya Kuya menjelaskan bahwa video yang beredar banyak yang telah diedit atau disertai narasi yang menyesatkan.
Banyak pengguna media sosial yang membagikan konten lama, sebagian bahkan berasal dari tahun 2021 hingga 2023, yang disuntikkan dengan narasi negatif, seperti menyindir rakyat atau tunjangan.
“Video-video tersebut adalah konten … yang dibagikan kembali dan ditambah dengan narasi yang menyesatkan,” jelasnya.
Menanggapi kritik tajam dari masyarakat online, Uya tampak jujur dan bersikap terbuka. Ia menyatakan tidak anti kritik, namun menyesalkan penyebaran narasi palsu yang dapat menyakiti.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Uya juga mengungkapkan permintaan maaf secara terbuka:
“Saya pribadi, jika joget-joget tersebut dianggap menyakiti, maka saya meminta maaf dari lubuk hati karena tidak ada niat sama sekali untuk menyakiti siapapun.”
Dia menegaskan bahwa semua itu hanyalah bentuk apresiasi biasa terhadap penampilan hiburan, bukan untuk tersenyum di atas derita publik.
Dalam wawasan media seperti Detik Hot, Uya menyampaikan kekecewaan bahwa banyak akun, bahkan yang dianggap kredibel, terjebak dalam menyebarkan konten hoax yang mencemari citra perjuangannya.
Ia berujar, “…kalimatnya dia ngarang sendiri, padahal saya sama sekali tidak pernah membuat pernyataan seperti ini.”
