Dalam fellowship ini, peserta tidak dikenakan biaya, bahkan akan mendapatkan tunjangan beasiswa. Mereka juga akan mengikuti pelatihan intensif, praktik lapangan, serta pendampingan (coaching & mentoring) dari mentor yang berpengalaman.
Menurut Nurcholis, model fellowship yang membatasi jumlah peserta ini terbukti efektif. “Pelatihan tidak mengganggu produktivitas wartawan, malah justru meningkatkan kualitas dan pengalaman mereka. Hal ini sudah terbukti dari lima angkatan fellowship sebelumnya,” ujarnya.
Sebelum program JFC, GWPP berhasil menyelenggarakan Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) pada 2021-2022 dengan empat angkatan. Sementara itu, JFC sendiri akan dimulai pada 2025 dengan konsep pelatihan selama sebulan penuh.
Melalui program ini, diharapkan para wartawan dapat memperdalam pemahaman mereka tentang Corporate Social Responsibility (CSR) serta meningkatkan kualitas karya jurnalistik yang berdampak luas bagi masyarakat.






