Setelah Buruh Bubarkan Diri, Mahasiswa Ambil Alih Aksi di Depan DPR

Jakarta,diswaysolo.id – Selesai aksi buruh, mahasiswa dari berbagai kampus segera mengambil panggung di Senayan—long march, orasi, dan tuntutan baru jadi sorotan utama.

Setelah aksi buruh berakhir sekitar pukul 13.00 WIB di depan Gedung DPR/MPR RI, demonstrasi tak padam.

Sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas mulai berdatangan ke lokasi sejak pukul 14.00 WIB, membawa spanduk, mengenakan jaket almamater, dan menyalakan kembali atmosfer perjuangan di sana.

Berbeda dengan orasi buruh, tuntutan mahasiswa lebih beragam, mulai dari kritik terhadap kebijakan parlemen hingga sorotan terhadap tunjangan anggota DPR.

Aksi Depan DPR 

Aksi mereka berlangsung dinamis, dengan long march serta panggung orasi yang tak kunjung kosong, menjadi sorotan banyak media nasional.

Demo buruh yang menyoroti isu ketenagakerjaan—seperti penghapusan outsourcing, PHK, dan reformasi pajak perburuhan—selesai pada siang hari.

Tak menunggu lama, mahasiswa dari kampus seperti Universitas Indraprasta PGRI, Universitas Pancasila, dan Universitas Pamulang tiba di lokasi, menyerukan tuntutan mereka lewat long march dan orasi berskala besar.

Ratusan mahasiswa memenuhi pintu gerbang DPR/MPR, berorasi dari atas mobil komando, menyanyikan lagu nasional, dan memanfaatkan simbol-simbol perjuangan dalam tuntutan mereka.

Penutupan akses TransJakarta dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Senayan mengiringi kehadiran mereka.

Sementara tuntutan buruh berfokus pada perbaikan kesejahteraan, mahasiswa menyuarakan kritik keras terhadap kebijakan dewan—termasuk mereka mempertanyakan tunjangan tinggi bagi anggota DPR yang dianggap jauh dari realita rakyat.

Simbol protes seperti bendera One Piece turut hadir sebagai bentuk sindiran terhadap elit berkuasa.

Ketegangan meningkat saat beberapa mahasiswa mulai melempari polisi dengan batu dan botol serta menyalakan api. Aparat merespon dengan menyemprot gas air mata dan menghalau pengunjuk rasa.

Baca Juga:  Keren! Mahasiswa UMJ Menjadi Ketua RT di Jakarta Utara, Gen Z Buktikan Dapat Bekerja Secara Nyata

Bentrokan terjadi hingga ke area Senayan, namun tidak dilaporkan adanya korban jiwa.

Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa. Menurut laporan Associated Press dan The Guardian, demonstrasi ini mencerminkan frustrasi publik terhadap ketimpangan ekonomi dan elitisme politik: tunjangan rumah tangga bagi 580 anggota DPR senilai Rp50 juta per bulan — jauh di atas upah minimum nasional — menjadi pemicu langsung kemarahan mahasiswa dan masyarakat luas.

Aksi mahasiswa setelah kemerdekaan buruh bubar menjadi bukti nyata bahwa aspirasi rakyat tak berhenti pada satu gelombang saja.

Demonstrasi di depan Gedung DPR ini menegaskan keinginan generasi muda untuk terlibat aktif dalam perbaikan demokrasi.

Harapannya, suara mereka tak hanya dipandang, tetapi juga dibuktikan melalui kebijakan yang lebih adil dan transparan di parleme