Mereka kesulitan membedakan antara ular yang tidak berbisa dan yang berbahaya. Para ahli juga menekankan pentingnya perhitungan yang tepat agar program ini dapat berhasil.
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. drh. Widagdo MP mengingatkan bahwa pelepasliaran hewan predator harus disertai dengan sosialisasi dan edukasi yang luas.
Dengan demikian, masyarakat tidak akan panik dan dapat mendukung program ini. Aksi yang beliau lakukan menjadi contoh pendekatan yang unik dan inovatif dalam sektor pertanian.
Ini adalah upaya untuk meninggalkan metode konvensional yang seringkali berdampak negatif pada lingkungan, seperti penggunaan racun kimia.
Meskipun menghadapi tantangan dan kekhawatiran dari masyarakat, program yang diluncurkan oleh Bupati Indramayu ini menunjukkan komitmen untuk mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan.
Tentu saja, keberhasilan jangka panjangnya sangat bergantung pada edukasi dan kerja sama antara pemerintah daerah, petani, dan seluruh masyarakat untuk hidup berdampingan dengan predator alami ini.






