Dengan pelatihan ini, mereka bisa saling mendukung, baik di tingkat organisasi maupun di desa inklusi, sehingga keberlangsungan organisasi lebih kuat dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan SDGs, khususnya poin Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Kesetaraan Gender, dan Berkurangnya Kesenjangan.
Dengan adanya pelatihan ini, “difabel dan orang yang pernah mengalami kusta didorong untuk lebih percaya diri, mampu mengembangkan kapasitas diri, serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan desa inklusi di Kabupaten Tegal”. Pungkasnya.






