Sragen  

Korban MBG Bertambah Menjadi 251, Bupati Sragen Mengidentifikasi Tempat Pencucian yang Kurang Bersih

Korban MBG Bertambah Menjadi 251
TINJAU - Bupati Sragen Sigit Pamungkas meninjau SPPG Kecamatan Gemolong usai ratusan siswa diduga keracunan massal makanan bergizi gratis (MBG). -hafid/disway jateng-

SRAGEN, diswaysolo.id – Jumlah korban keracunan massal yang diduga disebabkan oleh Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah. Berdasarkan data terbaru, terdapat 251 orang yang mengalami keracunan massal. Korban MBG Bertambah Menjadi 251.

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, segera mengunjungi lokasi sekolah tempat siswa yang keracunan. Ia menyatakan bahwa siswa yang terlibat berasal dari sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), termasuk juga para guru.

“Kami menerima laporan mengenai gejala keracunan dari sejumlah siswa di SD dan SMP di Gemolong yang merasakan mual, sakit perut yang melilit, atau bahkan ada yang muntah. Intinya, ada dugaan keracunan.

Dalam artikel ini akan kami ulas tentang korban MBG bertambah menjadi 251, Bupati Sragen mengidentifikasi tempat pencucian yang kurang bersih. Mari kita simak dan baca sampai selesai ya!

Baca Juga:  Kondisi Persaingan Internet di Sragen Tidak Sehat, Ditandai Oleh Perang Harga dan Kabel Yang Tidak Teratur

Korban MBG Bertambah Menjadi 251, Bupati Sragen Mengidentifikasi Tempat Pencucian yang Kurang Bersih

Berdasarkan data hari ini, jumlah yang melaporkan mengalami dugaan keracunan adalah 251 orang,” ujarnya pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Pihaknya juga mengunjungi lokasi dapur penyedia makan bergizi gratis. Mereka memeriksa proses pengadaan makanan tersebut.

“Dari yang kami lihat, memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama di bagian pembersihan. Jika dapurnya bersih, prosesnya bersih, mungkin hanya bagian pembersihan dan alat-alat yang perlu dirapikan, tetapi secara keseluruhan sudah baik,” jelasnya.

Sigit menambahkan, untuk memahami kasus ini, perlu diteliti penyebabnya secara spesifik. Pihaknya masih menyelidiki sumber masalah tersebut.

“Ya, kita harus melihat kasus per kasus untuk mengetahui penyebabnya, apakah secara umum atau spesifik. Kita perlu mendalami hal ini terlebih dahulu.

Sebenarnya, masalahnya bisa jadi terletak pada bahan baku, penyajian, atau prosesnya. Kita akan melihat lebih lanjut,” ungkapnya.

Baca juga: Kapolres Sragen Bekerja Sama dengan Wartawan Sebagai Mitra dalam Menjaga Kamtibmas

Ia juga memastikan bahwa korban yang mengalami keracunan mendapatkan perawatan jalan. Saat ini, para korban dirawat di rumah masing-masing.

“Hingga saat ini, tidak ada yang dirawat inap. Mereka berada di rumah masing-masing untuk melakukan penyembuhan,” tutupnya.

Demikian ulasan tentang korban MBG bertambah menjadi 251, Bupati Sragen mengidentifikasi tempat pencucian yang kurang bersih. Semoga bermanfaat.