Jenazah Yang Viral Ditandu dengan Sarung di Indramayu, Akibat Jembatan yang Tidak Memenuhi Syarat

Viral Jenazah Ditandu Pakai Sarung di Indramayu
Viral Jenazah Ditandu Pakai Sarung di Indramayu

diswaysolo.id – Peristiwa ini diketahui terjadi di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Dalam video yang diunggah di akun FB Mang Simin Channel, terlihat dua pria mengangkat jenazah yang dibungkus dalam dua sarung, yang dihubungkan dengan sebatang bambu panjang. Jenazah Yang Viral Ditandu dengan Sarung.

Kedua pria tersebut kemudian mengangkat ujung dan pangkal bambu sambil menyeberangi sebuah jembatan sempit yang terbuat dari bambu yang dirakit. Terlihat puluhan warga mengikuti mereka dari belakang.

Dalam video tersebut terdengar suara seorang pria yang menjelaskan kesulitan akses jalan di Desa Eretan Wetan. Ia juga berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki akses jalan bagi warga.

Jenazah Yang Viral Ditandu dengan Sarung di Indramayu, Akibat Jembatan yang Tidak Memenuhi Syarat

“Innalillahi Wa Inna Ilaillahirojiun. Ya Allah, mengkenen temen ningan ya genah ning Eretan. Aja maning waras uripe, ninggale bae sok kengelan mengkono dalane ya Allah. Endane pemerintah wis laka tindakan apa-apa tah ya? Dalan semono kengelane.

Ora mikir tah lamon keluargae sing kaya mengkonon (Ya Allah, begini amat tinggal di Eretan. Jangankan orang hidup dan sehat, orang meninggal pun kesulitan jalannya, ya Allah.

Apakah pemerintah tidak ada tindakan apa-apa? Jalan segitu susahnya. Gak mikir kalau keluarganya sendiri yang mengalami itu?),” ucapnya, mengutip laman Republika, Jumat, 8 Agustus 2025.

Pemilik akun FB Mang Simin Channel, Ujang Jaelani, menjelaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung di Desa Eretan Wetan, Blok Empang. Mereka sedang mengangkut jenazah seorang warga untuk dimakamkan.

Warga terpaksa mengangkat jenazah dengan menggunakan sarung dan bambu, bukan dengan keranda, disebabkan oleh sempitnya jembatan bambu tersebut.

Menurutnya, jembatan bambu itu menghubungkan rumah warga yang telah meninggal dengan desa setempat.

Baca Juga:  PBB Meminta Pemerintah Untuk Melaksanakan Investigasi, Setelah Terjadi Banyak Korban dalam Demonstrasi

Namun, kondisi jembatan yang sempit tidak memungkinkan dua orang untuk melintas berdampingan, apalagi sambil membawa keranda mayat.

“Jenazah dibawa dari rumahnya seperti itu (dipikul menggunakan sarung dan bambu) menuju desa untuk disolatkan di masjid, kemudian dimakamkan (di TPU setempat).

Satu-satunya akses menuju desa ya cuma lewat jembatan itu,” ujar Ujang alias Mang Simin, yang merupakan warga desa setempat, Kamis, 7 Agustus 2025, laman Republika.

Mang Simin menyatakan, jembatan bambu itu pun dulu dibuat oleh warga secara patungan. Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah untuk segera menyediakan akses yang layak bagi warga di blok tersebut.

Tidak hanya sulitnya akses, wilayah Desa Eretan Wetan juga selama ini menjadi langganan banjir rob sejak lebih dari sepuluh tahun terakhir. Banjir bahkan bisa terjadi lebih dari sekali dalam sehari sehingga sangat mengganggu aktivitas warga.