Sragen  

Kondisi Persaingan Internet di Sragen Tidak Sehat, Ditandai Oleh Perang Harga dan Kabel Yang Tidak Teratur

Kondisi persaingan internet di Sragen
Kondisi persaingan internet di Sragen

SRAGEN, diswaysolo.id – Persaingan dalam bisnis penyedia layanan internet atau Internet Service Provider (ISP) di Kabupaten Sragen semakin ketat. Selain adanya perang harga yang tidak sehat, dugaan sabotase berupa pemotongan kabel milik pesaing juga muncul. Kondisi Persaingan Internet.

Kondisi ini semakin diperburuk dengan tidak adanya regulasi yang jelas dari pemerintah daerah mengenai pemasangan tiang di aset milik Pemda.

Salah satu karyawan dari penyedia layanan ISP di Sragen, yang berinisial YT, menyatakan bahwa persaingan harga di pasar sangat tidak sehat. “Sebenarnya ada harga minimum yang telah disepakati oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII),” ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Sragen Akan Memanggil Pabrik Blescon Terkait Laporan Parkir Yang Semrawut dan Polusi Debu

Kondisi Persaingan Internet di Sragen Tidak Sehat, Ditandai Oleh Perang Harga dan Kabel

Menurutnya, harga di bawah Rp 150 ribu sudah tidak layak. Namun, di Sragen, terdapat penyedia yang menawarkan paket internet dengan harga jauh di bawah standar, bahkan hingga Rp 75 ribu dengan klaim kecepatan 10 Mbps. “Kenyataannya kecepatan semau mereka,” tambahnya.

Tidak hanya itu, persaingan harga yang ekstrem juga terjadi pada paket lainnya, seperti paket 20 Mbps yang dijual seharga Rp 100 ribu.

Padahal, harga tersebut jauh di bawah standar yang telah disepakati oleh APJII. Masalah lain yang menjadi perhatian adalah perizinan dan pemasangan tiang.

YT menjelaskan, seharusnya setiap ISP memasang tiang mereka sendiri. Untuk perizinan di tepi jalan kabupaten, seharusnya melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Baca juga: PSHT Sragen Tegaskan Akhiri Dualisme dan Menyatakan Hanya Ada Satu Pimpinan Yang Sah

Sementara itu, untuk pemasangan di tingkat desa, izin dapat diperoleh dari kepala desa atau pengurus RT/RW setempat.