Daerah  

FPIK UPS Gelar Dialog Interaktif, Dalam Mendukung Proses Ratifikasi Konvensi ILO 188 di Indonesia

FPIK UPS Gelar Dialog Interaktif
Prof Dr Taufiqulloh MHum, Rektor UPS Tegal saat menyampaikan sambutannya dalam acara dialog interaktif. FPIK UPS gelar Dialog Interaktif.

Satu peran yang bisa diambil oleh UPS dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Dalam sambutannya, Rektor UPS Prof. Dr. Taufiqulloh, M.Hum, yang sekaligus membuka acara, menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya acara ini.

Baca juga: Mahasiswa BK FKIP UPS Mengunjungi Kantor Radar Tegal Grup

Lebih lanjut, Rektor berharap agar “ini menjadi salah satu peran yang bisa diambil oleh UPS dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi”. Ujarnya.

Acara yang dihadiri oleh masyarakat dan mahasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman berbagai lapisan masyarakat, termasuk awak kapal itu sendiri, keluarga mereka, komunitas pesisir, pengusaha perikanan, akademisi, dan praktisi pemangku kepentingan.

Mengenai urgensi dan pemanfaatan ratifikasi Konvensi ILO 188 di Indonesia untuk melindungi awak kapal perikanan serta membangun kolaborasi, diharapkan mendapat dukungan lintas sektor dalam mendukung proses ratifikasi Konvensi ILO 188 di Indonesia.

“Melalui keterlibatan aktif, sinergi, dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan proses ratifikasi Konvensi ILO 188 dapat berjalan dengan efektif dan maksimal,” ungkap Rektor UPS.

Dekan FPIK UPS, Dr. Noor Zuhri, M.Pi., dalam sambutannya, menyatakan bahwa urgensi perlindungan yang komprehensif bagi awak kapal perikanan masih menjadi topik diskusi yang hangat.

Khususnya di sektor perikanan yang melibatkan pekerja migran yang rentan terhadap berbagai bentuk eksploitasi, termasuk kondisi kerja yang tidak layak, gaji rendah, jam kerja yang berlebihan, dan bahkan perdagangan manusia.

Terutama bagi mereka yang bekerja di kapal asing jarak jauh atau Distant Water Fleets (DWF). “Dunia akademisi harus ikut berpartisipasi,” pungkasnya.

 

 

Baca Juga:  Pelatihan Pengolahan Bakso Ikan dan Ekado: Istri Nelayan Pantai Komodo Dilatih Olahan Laut Bernilai Ekonomis