9 Makanan Pemicu Fatty Liver yang Sering Kamu Konsumsi

Jakarta,diswaysolo.id –Penyakit fatty liver (perlemakan hati) kini semakin umum terjadi di masyarakat, bahkan di kalangan orang muda.

Kondisi ini muncul ketika lemak menumpuk secara berlebih di dalam hati, sehingga fungsi organ penting ini terganggu.

Meskipun alkohol bisa menjadi salah satu penyebab utama, jenis makanan sehari-hari ternyata juga berperan signifikan dalam memicu kondisi tersebut.

Artikel ini bertujuan membantumu memilih pola makan yang lebih aman dan rendah risiko. Sehingga terhindar dari penyakit fatty liver. 

Kenali jenis makanan yang meningkatkan risiko perlemakan hati

Burger, kentang goreng, ayam goreng krispi, dan jenis fast food lainnya mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.

Konsumsi rutin bisa meningkatkan kadar LDL kolesterol dan menyebabkan penumpukan lemak di hati.

Permen, kue, biskuit, cokelat manis, serta minuman bersoda dan kemasan mengandung fruktosa dan sukrosa dalam jumlah besar.

Gula berlebih pada tubuh berubah menjadi lemak, lalu tersimpan dalam hati, yang memperbesar risiko fatty liver.

Roti putih, nasi putih, pasta, dan mie instan memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat memicu lonjakan gula darah dan resistensi insulin.

Kedua kondisi tersebut mempercepat akumulasi lemak di hati jika dikonsumsi secara berlebihan.

Minuman beralkohol langsung membebani hati, karena organ ini bekerja keras untuk memetabolisme alkohol dan mengeluarkannya. Konsumsi rutin memperbesar risiko perlemakan hati alkoholik yang lebih serius.

Makanan olahan, makanan cepat saji, camilan asin seperti keripik dan mie instan biasanya mengandung garam tinggi.

Asupan garam berlebihan bisa menyebabkan retensi cairan, tekanan darah tinggi, dan memperberat kondisi fatty liver.

Daging sapi dan kambing berserat lemak tinggi mengandung lemak jenuh yang mendorong peradangan hati. Jika mengonsumsi tanpa kontrol, risiko NAFLD pun meningkat.

Baca Juga:  Ragam Pilihan Tempat Makan Karanganyar Nuansa Alam 2025

Sosis, nugget, kornet, mentega, margarin, serta makanan kedaluwarsa lama sering mengandung lemak trans dan garam tinggi. Semua itu membebani kerja hati dan mempercepat perlemakan. 

Keripik, wafer, biskuit manis dan asin, serta popcorn berasa mengandung gula tinggi, lemak jenuh, dan garam yang bisa merusak kesehatan hati jika dikonsumsi sering.

Bukan penyakit orang tua

Masakan berbahan santan atau lemak hewani, seperti gulai dan jeroan, mengandung lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi berlebihan bisa memicu inflamasi hati dan menghambat fungsinya.

Fatty liver bukan hanya penyakit orang tua atau perokok berat—gaya hidup dan pola makan modern di Indonesia turut berkontribusi terhadap meningkatnya kasus.

Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan garam berlebihan menjadi faktor utama risiko perlemakan hati.

Dengan mengubah kebiasaan makan sedikit demi sedikit menuju pilihan lebih sehat dan aktif bergerak, kamu bisa menekan risiko penyakit hati dan memperbaiki kualitas hidup.

Mulai sekarang, waspadai sembilan jenis makanan penyebab fatty liver ini dan pilih makanan yang mendukung kesehatan organ tubuhmu