TEGAL, diswaysolo.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Pancasakti Tegal sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengolahan Bakso Ikan, Ekado, Cumi serta Kerang Hijau bagi para istri nelayan di kawasan Pantai Komodo, Kelurahan Panggung, Kota Tegal. Pelatihan Pengolahan Bakso Ikan dan Ekado.
Program ini ketuai oleh , Heru Kurniawan Alamsyah, S.Kel., M.Han beserta anggota Ir. Sri Mulyani, M.Si., (FPIK) dan Nadya Shafira Salsabila, S.T., M.T. (FTIK), serta mahasiswa yang antusias mendampingi kegiatan pemberdayaan komunitas pesisir tersebut.
Kegiatan pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, termasuk Lurah Kelurahan Panggung Bapak Aminudin Suseno, S.H., M.H. yang turut hadir memberikan dukungan moral. Senin, 28 Juli 2025.
Dikuti peserta dari istri nelayan setempat dengan menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. Mulai dari pengenalan bahan-bahan utama seperti ikan segar, tepung tapioka, tepung terigu, bumbu dasar, dan bahan pelengkap lain, hingga praktik langsung membuat bakso dan ekado dengan standar kebersihan serta mutu produk yang baik.
Kegiatan ini terlaksana atas dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pelatihan Pengolahan Bakso Ikan dan Ekado: Istri Nelayan Pantai Komodo Dilatih Olahan Laut Bernilai Ekonomis
Menurut Heru Kurniawan, pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan pengolahan hasil laut sehingga para istri nelayan dapat mengembangkan usaha rumahan yang bernilai ekonomis.
“Dengan keterampilan ini, mereka bisa menambah penghasilan keluarga, memanfaatkan hasil tangkapan secara maksimal, dan tetap menjaga kelestarian sumber daya laut,” ujarnya.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat menciptakan produk olahan laut yang bervariasi dan menarik minat konsumen melalui teknik pengemasan modern serta strategi pemasaran yang efisien.
Partisipasi aktif pejabat lokal menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan kemampuan nelayan tradisional, serta mendukung terciptanya peluang usaha baru bagi keluarga nelayan.Tambahnya.
Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan ini juga menjadi langkah nyata dalam mendorong kesetaraan gender di komunitas pesisir, dengan memberikan ruang bagi perempuan—khususnya para istri nelayan—untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi keluarga.
Keterlibatan mereka diharapkan dapat memperkuat posisi perempuan “dalam pengambilan keputusan rumah tangga, meningkatkan rasa percaya diri, serta membuka peluang kepemimpinan perempuan dalam usaha mikro berbasis hasil laut”. Pungkasnya.






