Dalam menghadapi era globalisasi dan Revolusi Industri 5.0, pendidikan tinggi dituntut untuk tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu secara lokal, tetapi juga harus mampu beradaptasi dan bersaing di tingkat global.
Perkembangan dunia yang dinamis, ditandai oleh kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan tantangan lingkungan, mendorong lembaga pendidikan untuk terus berinovasi dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan abad ke-21, yaitu kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan pemikiran kritis, serta literasi global. Tuturnya.
Mahasiswa Pascasarjana sebagai agent of change memiliki peran vital dalam mendorong perubahan sosial
Salah satu strategi nyata yang menjadi bagian penting dari internasionalisasi pendidikan tinggi adalah penyelenggaraan program Internasional Student Mobility dan Joint Summer Camp.
Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari visi perguruan tinggi yang berorientasi pada penciptaan lulusan berdaya saing global, adaptif, serta memiliki pemahaman multikultural yang kuat.
Kolaborasi ini tidak hanya memperluas spektrum kajian akademik tetapi juga memperkaya perspektif lintas ilmu dalam memahami isu-isu kontemporer global, seperti: transformasi digital dan keberlanjutan bisnis, tantangan dan peluang hukum internasional, rekonstruksi sistem pendidikan pasca-pandemi, pengelolaan sumber daya alam berbasis ekosistem berkelanjutan, serta pengembangan ilmu pendidikan berbasis riset dan teknologi.
Kegiatan ini dirancang sebagai learning platform yang bersifat multidisipliner dan multikultural, melibatkan institusi mitra dari luar negeri, akademisi internasional, serta mahasiswa asing sebagai peserta aktif.
“Bentuk kegiatan meliputi kuliah umum, diskusi tematik, workshop interaktif, pertukaran budaya, presentasi hasil riset, dan kunjungan akademik (academic visit)”. Ungkapnya.
Dengan pendekatan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik, tetapi juga pengalaman sosial dan budaya yang memperkaya wawasan serta meningkatkan kapasitas kepemimpinan global.
Program ini juga mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, terutama: IKU 2: Mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus, IKU 6: Program studi bekerja sama dengan mitra internasional, serta mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui pendidikan inklusif, kualitas riset, dan kemitraan global.
Lebih dari sekadar program akademik, Internasional Student Mobility & Joint Summer Camp 2025 diharapkan menjadi motor penggerak transformasi pendidikan tinggi yang berpihak pada kemajuan ilmu pengetahuan, keberlanjutan global, dan pemajuan peradaban dunia.
” Mahasiswa Pascasarjana sebagai agent of change memiliki peran vital dalam mendorong perubahan sosial yang inklusif, berbasis pengetahuan, dan berakar pada nilai-nilai kolaborasi internasional”. Pungkas Dr Fajar Ari Sudewa SHMH.






