TEGAL, diswaysolo.id – Universitas Pancasakti Tegal (UPS) melalui tim pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas Ketua, Heru Kurniawan Alamsyah, SKel, MHan beserta anggota Ir Sri Mulyani, MSi, (FPIK) dan Nadya Shafira Salsabila, ST MT. (FTIK) melaksanakan kegiatan Pelatihan Penentuan Zona Tangkap dan Konservasi Laut bagi Kelompok Nelayan Kawasan Eduminawisata Pantai Komodo, Kota Tegal. Tim Abdimas UPS.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas nelayan dalam mengoptimalkan hasil tangkapan sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut.
Ketua tim pengabdian, Heru Kurniawan Alamsyah, SKel, MHan, menyampaikan materi terkait pemanfaatan teknologi digital, khususnya penggunaan GPS, ecosounder, serta data suhu permukaan laut dalam menentukan daerah penangkapan ikan (DPI). Sabtu, 26 Juli 2025.
Kegiatan ini terlaksana atas dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Tim Abdimas UPS Gelar Pelatihan Penentuan Zona Tangkap dan Konservasi Laut
Melalui teknologi tersebut nelayan dapat menentukan lokasi secara akurat, memudahkan navigasi, menghemat waktu, dan mengurangi biaya operasional melalui efisiensi rute serta penggunaan bahan bakar.
Pelatihan ini juga melibatkan pemuda pesisir (local hero) sebagai operator dan pendamping teknologi digital, sehingga transfer pengetahuan dapat berlangsung lebih efektif dan berkelanjutan.
Dalam penyampaian materi, ditekankan bahwa pemanfaatan teknologi modern bukan hanya meningkatkan produktivitas nelayan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem laut.
Lurah Panggung, Aminudin Suseno, SH, MH, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami sangat menyambut baik adanya pelatihan ini, karena dapat membantu para nelayan di wilayah kami untuk lebih maju dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Harapan kami, ilmu yang didapat bisa langsung diterapkan sehingga hasil tangkapan meningkat tanpa merusak ekosistem laut. Ini adalah langkah nyata menuju kesejahteraan nelayan sekaligus keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Selain manfaat, peserta juga diberi pemahaman mengenai tantangan yang mungkin dihadapi, seperti faktor cuaca ekstrem maupun keterbatasan integrasi teknologi.
Oleh karena itu, diperlukan pelatihan berkelanjutan, pembaruan sistem, dan kesiapan teknologi cadangan agar manfaat penggunaan perangkat ini dapat optimal. Tambahnya.
Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat nelayan. “Diharapkan, dengan bekal pengetahuan dan keterampilan baru.
Nelayan Pantai Pulo Komodo dapat meningkatkan hasil tangkapan, menekan biaya operasional, serta berkontribusi pada pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan”. Pungkasnya.






