Daerah  

Razia Gabungan “Operasi Patuh Candi 2025″ : Tingkatkan Disiplin

diswaysolo.id – Pada Rabu pagi, 16 Juli, Satlantas Polres Tegal Kota menggelar razia gabungan bersama UPPD Samsat, Jasa Raharja, dan Pemkot Tegal di depan kantor Samsat Jalan Kapten Sudibyo.

Langkah razia gabungan ini tidak hanya fokus pada penertiban lalu lintas. Namun juga kampanye disiplin bayar pajak dan edukasi keselamatan berkendara.

Kasat Lantas AKP Suyit Munandar menegaskan, tujuh pelanggaran prioritas dari razia gabungan menjadi sasaran utama. Misalnya penggunaan telepon genggam saat berkendara, tak memakai helm SNI, dan penggunaan knalpot tidak standar.

Simak ulasan berikut ini untuk tau informasi selengkapnya mengenai razia gabungan dari operasi patuh candi 2025.

Sinergi Satlantas, Samsat, Jasa Raharja & Pemkot Tegakkan Tertib Lalu Lintas

Razia melibatkan Satlantas Polres, UPPD Samsat, Jasa Raharja, hingga Pemkot Tegal. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat sosialisasi skema pemutihan pajak kendaraan yang berakhir 30 Juni lalu, sekaligus memantau kesadaran warga dalam membayar dan tertib berlalu lintas. 

Kasubbag Tata Usaha UPPD Samsat, Arifin, mengapresiasi sinergi antar instansi. Ia menyampaikan operasi ini juga sebagai alat ukur “seberapa besar kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak dan ketertiban berlalu lintas”.

Dalam empat hari pertama (hingga 17 Juli), petugas menindak sebanyak 309 pengendara motor, terdiri dari 156 tilang manual dan 153 pelanggaran lewat ETLE mobile. Selain itu, 105 orang mendapat teguran ringan. 

Mayoritas pelanggaran terjadi pada pengendara yang tidak memakai helm SNI, memakai knalpot brong, tidak memakai sabuk pengaman pada mobil, serta mengoperasikan ponsel saat berkendara.

Selain itu, petugas memanfaatkan razia sebagai momen mendekatkan program pemutihan pajak ke masyarakat.

Dukungan penggunaan media sosial Polres dan instansi terkait turut memperluas jangkauan edukasi publik.

Baca Juga:  Siap Amankan Misa Natal, Kapolres Tegal Pimpin Pengecekan dan Sterilisasi Gereja Santo Yosef Mejasem

Data awal menunjukkan hasil positif. Harapannya kolaborasi ini terus membangun kesadaran keselamatan dan kepatuhan pajak, bukan hanya saat razia berlangsung.

Masyarakat Tidak Boleh Takut

AKP Suyit mengimbau masyarakat agar tidak takut terhadap penindakan, karena tujuannya untuk “mendorong budaya tertib, bukan menakuti” .

Dengan tindak tegas namun humanis, operasi ini berharap bisa menurunkan angka kecelakaan, pelanggaran, dan meningkatkan pendapatan daerah dari pajak kendaraan, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045.

Razia gabungan Operasi Patuh Candi 2025 di Kota Tegal menegaskan komitmen aparat keamanan dan pemerintah dalam mewujudkan keselamatan jalan dan kesadaran pajak.

Sinergi instansi, statistik tilang manual & ETLE, dengan upaya edukasi aktif, menunjukkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan.

Berharap masyarakat menjadikan budaya tertib berkendara sebagai kebiasaan, bukan sekadar kewajiban administratif.