Sragen  

Debu Pabrik Blescon Terbang, Masyarakat Krujon Meminta DLH Sragen untuk Mengkaji Ulang Izin Amdal

Debu Pabrik Blescon Terbang
Sejumlah Warga Krujon saat menggelar audiensi dengan Dinas Lingkungan Hidup. Debu pabrik Blescon terbang.

SRAGEN, diswaysolo.id – Selama empat tahun terakhir, warga Dukuh Krujon, Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Sragen telah merasakan dampak serius dari debu yang dihasilkan oleh operasional pabrik beton ringan Blesscon yang ada saat ini. Debu Pabrik Blescon Terbang.

Tidak mengherankan jika warga menunjukkan penolakan yang kuat terhadap rencana pembangunan pabrik baru di dekat tempat tinggal mereka.

Setelah sempat membawa masalah ini ke Kejaksaan Negeri Sragen, hari ini perwakilan warga mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen untuk meminta penjelasan mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta hak masyarakat untuk hidup sehat dan tenang.

Penolakan warga Dukuh Krujon ini mencerminkan trauma yang mendalam akibat dampak lingkungan dari pabrik yang sudah beroperasi.

Mereka berharap agar pembangunan pabrik baru ini kita tinjau kembali dan kami pindahkan ke lokasi yang tidak berdekatan dengan permukiman dan fasilitas umum warga.

Baca Juga:  Sebanyak 9.398 Anak di Sragen Terpaksa Putus Sekolah, Pemkab Sragen Memperkenalkan Inovasi 'Asah Permata'

Debu Pabrik Blescon Terbang, Masyarakat Krujon Meminta DLH Sragen untuk Mengkaji Ulang

Ketua RT 29 Dukuh Krujon, Sugino, menyatakan bahwa jarak antara permukiman dan pabrik hanya puluhan meter, sehingga dampak lingkungan seperti debu dan pencemaran air sangat terasa.

“Setiap hari partikel debu sangat pekat. Kami sudah berusaha berkomunikasi dengan pihak pabrik, tetapi tidak pernah mendapatkan tanggapan,” keluh Sugino.

Warga semakin khawatir dengan rencana pembangunan pabrik baru yang berjarak hanya 50-100 meter dari permukiman.

Mereka takut dampak yang lebih buruk akan menimpa mereka. “Kami kapok dengan apa yang sudah menimpa kami,” tegas salah satu perwakilan warga ini.

Ironisnya, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru ini adalah sawah yang sangat produktif, mampu menghasilkan panen hingga tiga kali dalam setahun dengan sistem irigasi teknis.