diswaysolo.id – Ketegangan sempat meningkat di beberapa titik perbatasan Kota Solo pada Sabtu, 5 Juli 2025, dini hari, setelah dilakukannya penyekatan ketat terhadap massa dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang ingin menghadiri pengesahan anggota baru di Solo. Ratusan anggota PSHT diamankan.
Aparat gabungan dari Polresta Solo, yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, melakukan penyekatan ketat di berbagai akses masuk kota, termasuk di Kleco, Tugu Makutho, Pajang, Jurug, hingga Mojosongo.
Fokus utama adalah untuk menghalau rombongan besar yang masuk secara konvoi dari luar kota. Puncak aksi terjadi di wilayah Kleco, di mana sebanyak 100 orang anggota PSHT berhasil diamankan saat melaju dalam iring-iringan dari arah Boyolali.
Mereka terdeteksi berasal dari beberapa daerah di Solo Raya seperti Karanganyar, Klaten, dan Sukoharjo.
Ratusan Anggota PSHT diamankan Saat Ingin Masuk ke Solo
“Mereka datang bergerombol, menggunakan kendaraan dengan knalpot tidak standar, bahkan ditemukan membawa miras.
Kami mengambil tindakan cepat untuk mencegah potensi kericuhan,” ujar Kabag Ops Polresta Solo, Kompol Engkos Sarkosi, yang mendampingi langsung operasi ini.
Selain mengamankan para anggota PSHT, polisi juga melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas.
Setidaknya 9 surat tilang diterbitkan, sementara 6 sepeda motor berknalpot brong dan 3 STNK turut diamankan sebagai barang bukti. Tak hanya itu, empat botol ciu juga ditemukan dalam kendaraan konvoi.
Langkah tegas ini adalah respons terhadap meningkatnya kekhawatiran masyarakat mengenai potensi gangguan keamanan yang sering terjadi saat momen pengesahan warga perguruan silat.
Terutama dalam bentuk konvoi liar, bentrokan antar kelompok, serta pelanggaran ketertiban umum.
“Kami ingin menegaskan, penyekatan ini bukanlah bentuk kriminalisasi. Ini adalah langkah preventif untuk menjaga agar Solo tetap damai.
Masyarakat kita sudah cukup cerdas, tidak bisa lagi dipaksa untuk menerima arogansi sekelompok massa,” tambah Engkos.






