Pemkot Solo Kerahkan 60 Psikolog ke Posyandu, Respons Terhadap Kasus Bunuh Diri di Jembatan Jurug

Pemkot Solo Kerahkan 60 Psikolog
Pemkot Solo Kerahkan 60 Psikolog. Walikota Solo Respati Ardi

diswaysolo.id – Meningkatnya jumlah kasus bunuh diri di kalangan pemuda Solo, yang salah satunya kembali mengejutkan publik dengan insiden tragis di Jembatan Jurug, mendorong Pemerintah Kota Solo untuk mengambil tindakan tegas. Pemkot Solo kerahkan 60 Psikolog.

Sebanyak 60 lulusan psikologi akan dikerahkan ke Posyandu di seluruh wilayah Solo, sebagai upaya sistematis untuk memperkuat layanan kesehatan mental masyarakat.

Tindakan cepat ini ditegaskan oleh Wali Kota Solo, Respati Ardi, sebagai bentuk kepedulian yang mendalam sekaligus respons konkret terhadap lemahnya saluran penanganan psikologis di tingkat masyarakat.

“Kami tidak ingin hanya berduka. Ini adalah saatnya untuk melakukan intervensi yang nyata. Kesehatan mental bukanlah isu yang sepele. Oleh karena itu, kami menurunkan 60 tenaga psikologi ke Posyandu Plus sebagai bentuk komitmen Pemkot,” tegas Respati, Rabu 3 Juli 2025.

Baca Juga:  Agung Mannan Resmi Menjadi Rekrutmen Pertama Persis Solo Di Musim Ini

Pemkot Solo Kerahkan 60 Psikolog ke Posyandu

Program Posyandu Plus, yang menjadi prioritas ketiga dalam pemerintahan Respati–Astrid, kini dikembangkan lebih luas.

Tidak hanya fokus pada kesehatan fisik ibu dan anak, tetapi juga menyediakan layanan konseling dan pendampingan psikologis, yang dapat diakses oleh siapa saja, tanpa memandang usia atau status kependudukan.

“Anak-anak muda kita sering kali tertutup, cemas, dan enggan untuk berbicara. Kehadiran tenaga psikologi ini bukan untuk menghakimi, tetapi untuk membuka ruang aman agar mereka dapat berbicara sebelum terlambat,” ujar Respati.

Langkah ini dianggap sebagai strategi pencegahan dan pendekatan yang berfokus pada kemanusiaan, mengingat masyarakat sering kali menstigmatisasi gangguan mental sebagai kelemahan individu, bukan sebagai kondisi medis yang memerlukan dukungan.