SRAGEN, diswaysolo.id – Kabupaten Sragen akan menjadi pusat bagi para pesilat dari 17 perguruan silat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pencak Silat Sragen (FKPSS). Pernyataan ini disampaikan oleh Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi saat Tasyakuran Hari Bhayangkara ke-79 di Hall Sibara Polres Sragen, pada hari Selasa, 1 Juli 2025. Hari Bhayangkara Kapolres Sragen.
Kapolres menegaskan bahwa perguruan silat di Sragen merupakan bagian dari keluarga besar Polres Sragen dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui berbagai aksi sosial.
Petrus berharap agar ke depannya perguruan silat dapat terus bekerja sama dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta menjaga suasana yang kondusif.
Hari Bhayangkara Kapolres Sragen Menjalin Kerja Sama Dengan Pesilat
“Sebuah daerah tidak dapat berkembang jika situasi dan kondisinya tidak mendukung. Komunitas besar seperti 17 perguruan silat seharusnya menjadi kekuatan, bukan ancaman.
Mereka dapat menjaga keamanan baik secara internal maupun eksternal. Perguruan silat adalah bagian dari tradisi dan budaya di Sragen. Meskipun Madiun memiliki namanya sendiri, Sragen tetap menjadi kawah candradimuka,” jelas Kapolres.
Sebagai informasi, puncak peringatan Hari Bhayangkara ditandai dengan upacara bendera di mana Kapolres bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga membacakan sambutan dari Kapolri. Upacara kali ini dihadiri oleh perwakilan pesilat dari seluruh Kabupaten Sragen.
Baca juga: Hari Terakhir Pemutihan Pajak, Samsat Sragen Mengumpulkan PAD Lebih dari Rp38 Miliar
Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan Tasyakuran Hari Bhayangkara di Hall Sibara Polres Sragen. Kapolres memotong tumpeng nasi kuning dan menyerahkannya kepada polisi tertua, Ipda Siswanto.
