Menyambut Tahun Baru Islam, Penyandang Tunanetra Membaca Al-Qur’an Bersama di Boyolali

Menyambut Tahun Baru Islam
Ketua Umum Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI), Yogi Madsuni, saat mengaji dengan Al-Qur'an Braille di Masjid Agung Shiratulmustaqim Pagerjurang, Musuk, Boyolali, Dalam menyambut tahun baru islam. Sabtu, 28 Juni 2025.

BOYOLALI, diswaysolo.id – Suara tilawah Al Qur’an menggema dengan jelas di kawasan lereng Merapi di Pagerjurang, Musuk, Boyolali, pada Sabtu, 28 Juni 2025 malam. Suara ini berasal dari penyandang tunanetra yang sedang mengaji di Masjid Agung Shiratulmustaqim Pagerjurang, Musuk. Menyambut Tahun Baru Islam.

Mereka mengaji Al-Qur’an bersama takmir dan jemaah masjid setempat dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam. Di antara para takmir masjid, terdapat lima penyandang tunanetra dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI).

Berbeda dengan orang biasa yang mengaji Al-Qur’an dengan melihat mushaf, para penyandang tunanetra mengandalkan indera peraba jari mereka untuk membaca huruf hijaiah karakter demi karakter. Tangan mereka bergerak cepat seiring dengan mulut yang melafalkan bacaan Al-Qur’an.

Menyambut Tahun Baru Islam, Penyandang Tunanetra Membaca Al-Qur’an Bersama di Boyolali

Ketua UMUM ITMI, Yogi Madsuni, hadir langsung dan turut membaca Al-Qur’an, membacakan surat ‘Abasa. “Surat ini mengingatkan kita pada saat Rasulullah berdakwah di tengah kaum Quraisy, ketika seorang tunanetra bernama Abdullah bin Ummi Maktum datang.

Namun, Rasul mengabaikannya, dan beliau ditegur dalam surat ‘Abasa,” ujarnya kepada wartawan saat kita temui di masjid tersebut pada Sabtu malam.

Yogi menjelaskan bahwa kesulitan dalam membaca Braille tentu berbeda bila membandingkan dengan membaca huruf awas atau abjad modifikasi.

Ketika membaca Braille Al-Qur’an, ia harus meraba setiap karakter, sehingga prosesnya lebih lama jika membandingkan membaca huruf atau kata biasa.

“Contohnya, ba’ dengan ba’ fathah sudah merupakan karakter yang berbeda. Jadi, kesulitan sebenarnya terletak di situ. Kesulitan ini perlu diatasi dengan kebiasaan,” jelasnya.

Baca Juga:  Puluhan Narapidana Perempuan di Rutan Boyolali Belajar Keterampilan Merajut