KUDUS, diswaysolo.id – Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani), Arsjad Rasjid, menegaskan betapa pentingnya momen ini sebagai tonggak awal pembinaan atlet usia dini dalam dunia panahan nasional. 870 atlet berpartisipasi dalam Kejuaraan Nasional.
“Di masa depan, prestasi akan diraih oleh adik-adik yang hadir di sini. Hari ini kita menyambut 876 atlet junior dari 28 provinsi, jumlah terbesar dalam sejarah kejurnas panahan junior,” ujar Arsjad.
Tahun ini, Kejurnas mengusung format yang lebih komprehensif dengan empat kategori usia: U-18, U-15, U-13, dan U-10. Kategori Under 10 (U10) baru dilombakan tahun ini, menandai dimulainya pembinaan formal sejak usia yang sangat muda.
870 atlet berpartisipasi dalam Kejuaraan Nasional Panahan di Kudus
Dari total peserta, 442 atlet bertanding di divisi Standar Nasional, 221 atlet di divisi Recurve, dan 213 atlet di divisi Compound.
Data ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa, sekaligus komitmen dari banyak daerah untuk menyiapkan regenerasi atlet sejak usia dini.
Dalam konteks pembinaan, PB Perpani menyampaikan permohonan penting agar divisi Standar Nasional dapat dipertandingkan di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) tahun ini.
Hal ini merupakan aspirasi yang kuat dari pelatih dan pembina di lapangan, mengingat divisi tersebut tidak diikutsertakan dalam Popnas tahun ini.
“Permintaan ini kami sampaikan agar bakat-bakat dari divisi Standar Nasional tidak kehilangan momentum. Ini adalah aspirasi yang perlu segera ditindaklanjuti demi kesinambungan pembinaan nasional,” tegas Arsjad.






