Kisah Pangeran Samudro yang telah menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Sragen ini membuatnya merasa penasaran dan ingin datang untuk merasakan kesakralan tempat ini.
“Saya dan istri baru pertama kali berkunjung ke sini, selain ingin menyaksikan ritual Larap Slambu, saya juga ingin berziarah ke makam beliau Pangeran Samudro,” ujarnya.
Idam, sapaan akrabnya, mengaku setelah acara prosesi Larap Slambu di Gunung Kemukus, dirinya diberikan satu botol bekas air mineral yang berisi air bekas pencucian slambu makam Pangeran Samudro.
Menurutnya, ritual Larap Slambu mengandung filosofi sebagai ungkapan syukur dan mensucikan diri dengan air yang diambil dari sumber kehidupan. Selain itu, ritual ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Semoga mereka mendapatkan berkahnya.
