Melalui program UNS Jawametrik dan Javanese Cultural Awards, harapannya dapat terwujud ekosistem budaya Jawa yang lebih kuat, relevan, dan berkelanjutan.
Semoga program ini mampu memperkuat posisi PUI Javanologi UNS sebagai pusat keilmuan kebudayaan.
Mendorong terbentuknya kolaborasi antara institusi dalam memajukan budaya Jawa,” ujarnya pada Rabu, 4 Juni 2025.
Kepala PUI Javanologi UNS Solo, Sahid Teguh Widodo, menekankan pentingnya peran strategis Javanologi UNS dalam pengembangan budaya Jawa.
Baca juga: Kontrak Pemain Asing Persis Solo Berakhir Secara Bersamaan pada Sabtu Kemarin
Ia menyatakan bahwa saat ini lembaga tersebut dapat dukungan oleh sembilan profesor, 13 doktor, enam magister, dan empat staf peneliti aktif.
“Mereka terlibat dalam dokumentasi, penelitian, hingga rekonstruksi berbagai tradisi dan budaya Jawa.
Kami terus memperkuat jejaring nasional dan internasional demi pelestarian budaya Jawa secara berkelanjutan,” tambahnya.
Beberapa kajian yang menjadi fokus PUI Javanologi mencakup bidang seni tradisi, bidang sastra tradisi.
Juga bidang saintifikasi pengobatan tradisional, bidang keragaman hayati, bidang kajian sosial dan humaniora, serta bidang kuliner Jawa.
“Selain itu, terdapat juga bidang konservasi biodiversitas, bidang preservasi dan kajian manuskrip Jawa, bidang sekolah tradisi, bidang permuseuman, bidang internasionalisasi Jawa dalam kancah dunia, dan bidang diaspora Jawa di seluruh dunia,” tuturnya.
