Lokal  

SMPN 2 Tarub Tegal Adakan Gebyar Ramadan Berbagi Untuk Siswa Kurang Mampu

SMPN 2 Tarub
Kepala SMPN 2 Tarub Tegal, Herianti SPd MPd

Tegal, DISWAYSOLO.ID – Dalam rangka menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah, SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal secara rutin menggelar kegiatan “Sekolah Berbagi “. Hal ini disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Tarub, Herianti SPd MPd, saat bertemu di sekolah pada hari Senin, 17 Maret 2025, di SMPN 2 Tarub Tegal.

Herianti SPd MPd menjelaskan bahwa sekolah telah melaksanakan kegiatan sosial setiap tahun, dan untuk tahun 2025 ini,
kami menyelenggarakan kegiatan berbagi berupa makanan berbuka puasa atau takjil dalam bentuk 500 nasi box.

Kegiatan ini jadwalnya berlangsung pada hari Kamis, 20 Maret 2025. “Tahun ini kami memesan 500 nasi box dari merek yang cukup terkenal untuk kami bagikan kepada masyarakat sekitar dan siswa-siswa yang kurang mampu,” ungkap Herianti SPd MPd.

Baca Juga:  Gema Ramadan, OSIS dan Pramuka SMP N 1 Talang Adakan Kegiatan Berbagi Takjil

SMPN 2 Tarub Tegal adakan gebyar Ramadan berbagi

Lebih lanjut, Herianti menambahkan bahwa pihak sekolah akan mendata setiap kelas, terutama untuk siswa yang membutuhkan, agar mereka dapat menerima makanan berbuka ini .

Dia berharap kegiatan ini dapat terus terlaksana setiap tahunnya. “Kegiatan bakti sosial ini sangat bermanfaat bagi siswa yang kurang mampu dan masyarakat di sekitar,” tuturnya.

Kegiatan sekolah berbagi ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial di antara sesama, dan kedua untuk berbagi kasih demi meraih pahala selama bulan Ramadan.

“Semoga acara berbagi ini dapat terus  berlanjut di masa depan dengan jumlah kotak nasi yang semakin bertambah.
Ini berasal dari partisipasi para guru, yaitu  setiap guru menyumbangkan minimal 5 kotak nasi”. tambah Herianti SPd MPd.

Kotak nasi tersebut akan kami bagikan kepada siswa yang kurang mampu serta masyarakat  sekitar sekolah. Selain itu, terdapat juga kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat, tadarus, dan juga berbagi makanan.

” Untuk zakat fitrah, kami tidak mengadakan pengumpulan karena tingginya harga beras yang dapat menjadi beban bagi orang tua. Oleh karena itu, kami menyerahkan keputusan zakat fitrah kepada orang tua untuk melaksanakannya di rumah masing-masing”. Tutup Herianti SPd MPd.